Presiden Terpilih Jokowi : Kementerian Maritim Bertugas Memaksimalkan Potensi Perairan Indonesia -->

Iklan Semua Halaman

Presiden Terpilih Jokowi : Kementerian Maritim Bertugas Memaksimalkan Potensi Perairan Indonesia

Ananta Gultom
15 Oktober 2014
Jakarta, EMaritim.com,Presiden terpilih Joko Widodo tiba-tiba membuat terkejut semua tamu yang hadir dalam acara diskusi Roadmap Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia yang digelar Ormas Nasdem di Hotel Borobudur Jakarta.

Ia mengatakan pemerintahan Jokowi-JK akan membentuk Kementerian Maritim yang merupakan penggabungan dua kementerian, namun dia merahasiakan dua kementerian yang dimaksud. Yang mengejutkan Menteri yang akan menjabat, kata Jokowi ada di ruangan tersebut.

"Menterinya mungkin ada salah satu di sini," katanya disambut riuh tepuk tangan, Senin (29/9/2014).

 Namun dia menegaskan bahwa pernyataannya ada kata mungkin sehingga belum pasti.

Dalam acara diskusi itu hadir Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Politikus Nasdem Akbar Faizal dan sejumlah ahli kemaritiman.

Di antaranya pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana, mantan Menteri Kelautan Sarwono Kusumaatmadja, Wakil Ketua Forum Pengkajian Pertahanan dan Maritim (FKPM) Laksda TNI Budiman Joko Said dan Direktur Utama Pelindo II R.J Lino.

Jokowi menegaskan kementerian Maritim bertugas memaksimalkan potensi perairan Indonesia yang selama ini banyak kecolongan.

Ketika sudah dilantik menjadi presiden, ia akan blusukan di perairan Ambon Utara untuk melihat secara langsung praktek pencurian ikan dengan kapal besar yang sudah mirip pesta. Disinyalir Indonesia kecolongan sumber daya alam dari laut mencapai Rp300 triliun setahun.

Kader Partai Nasdem

Jokowi, presiden terpilih, menyebut Kementerian Maritim akan diisi kader Partai Nasdem. Apa komentar Surya Paloh?

"Nanti di kabinet saya mendatang ada satu kementerian namanya Kementerian Kemaritiman. Menterinya mungkin salah satunya di ruangan ini," kata Jokowi, saat memberikan sambutan dalam diskusi publik “Roadmap Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia” yang dilaksanakan Ormas Nasional Demokrat (Nasdem), di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Senin (29/9/2014).

‎"Tapi Ibu-Bapak jangan senang dulu. Saya bilangnya pakai mungkin loh," sambung Jokowi yang membuat peserta diskusi yang kebanyakan kader Partai Nasdem tertawa.


Tentu saja apa yang dilontarkan Jokowi menarik perhatian Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, yang juga hadir dalam acara tersebut. Namun, Surya Paloh menyebut bahwa dari awal, pihaknya belum dimintai Jokowi untuk memberikan nama-nama calon menteri.

"Belum dimintai oleh Pak Jokowi (nama calon menteri), karena memang dari awal kita ikuti saja apa yang diinginkan Pak Jokowi," jelas Surya Paloh, usai acara diskusi tersebut.

Seperti diketahui, Kementerian Maritim merupakan bentuk kementerian yang dilebur Jokowi untuk kabinetnya ke depan.

Jokowi-JK sudah mengumumkan postur kementeriannya yakni mempertahankan 34 kementerian seperti pada kabinet Presiden SBY. Hanya saja, Jokowi-JK merombak dan melebur sebagian kementerian,  membentuk tiga kementerian, dan mempertahankan 19 kementerian di era SBY.

Susunan menteri Jokowi-JK rencananya akan diumumkan dua pekan lagi. 

 "Jadi itu nantinya beliau (Jokowi) dalam dua minggu ke depan ini akan memfinalkan pilihan itu," kata Rini Soemarno, Kepala Staf  Kantor Transisi, di Kantor Transisi, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (28/9/2014).


Menurut Rini, nama-nama menteri sedang diseleksi oleh Jokowi-JK . Nama-nama yang kini jadi pertimbangan masih seputar menteri dari unsur profesional murni. Untuk porsi menteri, Jokowi membagi 18 kementerian harus diisi profesional murni atau non-partai. Sementara 16 kementeriannya diisi oleh profesional partai.(bisnis.com/antarafoto.com/nefosnews.com/lasman simanjuntak)