Bedah Buku Sejarah Kelautan "Laut dan Kebudayaan" Digelar Tiga Kementerian -->

Iklan Semua Halaman

Bedah Buku Sejarah Kelautan "Laut dan Kebudayaan" Digelar Tiga Kementerian

Pulo Lasman Simanjuntak
31 Desember 2014
-Jakarta,e.Maritim.Com,-Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi kelautan yang sangat besar. Berdasarkan histori, sejumlah kerajaan Indonesia berjaya berkat dukungan kemaritiman. Ke depan diharapkan Indonesia bisa mengulangi sejarah menjadi bangsa yang dikenal atas kekuatan lautnya.

Hal itu merupakan salah satu hasil bedah buku "Laut dan Kebudayaan" yang digelar tiga kementerian yaitu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Buku ini diterbitkan sebagai usaha dari simbol kebangkitan usaha pelestarian potensi sejarah kelautan yang berlangsung di Gedung Museum Nasional, Jakarta, belum lama ini.

Acara bedah buku ini dipandu Edi Sedyawati selalu penyunting buku. Adapun buku ini ditulis oleh Mukhlis PaEni, Achmad Fediyani Saifuddin, Abdul Muis, Martono Yuwono dan Arif Satria. Mukhlis PaEni merupakan ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia.

"Tujuan peluncuran buku ini sebagai momentum kebangkitan usaha pelestarian sumber daya alam laut Indonesia," kata Edi dalam acara tersebut.

Ia menambahkan melalui buku ini, dapat membuka mata segenap pihak untuk menempatkan laut sebagai basis kehidupan yang bermartabat. Selama ini, kajian tentang maritim masih dianggap sebagai bagian dari kehidupan masyarakat maritim. "Terkadang masih dianggap sebagai variasi kajian masyarakat pedesaan," kata Edi.

Peluncuran buku ini memberikan gambaran awal terhadap potensi kelautan Indonesia yang belum optimal. Baik potensi ekonomi, industri jasa maritim dan sumber daya non kelautan.(beritasatu.com/lasman simanjuntak)