Jakarta, e.Maritim.Com,-Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) masih belum jelas nasibnya, usai kapal
yang mereka awaki karam di Rusia, Senin (1/12/2014). Sementara itu, tiga WNI
dilaporkan berhasil diselamatkan.
Kapal yang ikut diawaki WNI ini adalah
kapal penangkap ikan 'Oryong' 501 milik Korea Selatan. Belum diketahui
pasti penyebab tenggelamnya kapal di lepas pantai Chukotka, Rusia timur.
Disebutkan, terdapat sekitar 60 awak dalam kapal, terdiri dari 35 warga
Indonesia, 13 dari Filipina, 11 warga Korea Selatan, dan satu orang
merupakan inspektur asal Rusia.
Informasi sementara yang diperoleh dari
pemerintah Korea, insiden terjadi disebabkan karena cuaca buruk. Kantor
berita Yonhap mengatakan, Oryong 501 berkapasitas 1.590 ton dibuat
sekitar 40 tahun lalu dan dioperasikan oleh Sajo Industries.
"Operasi pencarian semalam yang
dilakukan tidak menunjukan hasil dan 52 orang masih hilang. Kami masih
belum mengetahui seberapa banyak orang yang mengambil sekoci
penyelamat," katanya.
Hari ini, staf kedutaan Indonesia di
Moskow dijadwalkan akan ke lokasi untuk mengetahui sejauh mana upaya
penyelamatan. "Sejak menerima informasi, kami sudah melakukan komunikasi
intensif dengan kedutaan kami di Moskow dan Seoul untuk memantau
perkembangan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seperti dikutip
dari BBC, Selasa (2/12/2014).
Retno mengatakan, sejauh ini delapan kru
berhasil diselamatkan. "Tiga asal Indonesia, tiga Filipina, satu Rusia,
dan satu Korea. Namun satu Korea itu akhirnya meninggal dunia,"
ujarnya.
Retno mengaku belum bisa memberikan
informasi lebih jauh soal nasib puluhan awak yang masih hilang, termasuk
32 WNI. "Kita belum menerima informasi, termasuk yang tiga WNI itu
kondisinya seperti apa, karena memang tim penyelamat Korea belum sampai
ke sana. Penyelamatan sementara dilakukan otoritas Rusia dan penjaga
pantai Amerika," tandas Retno. (adk/jpnn/lasman simanjuntak)