Jakarta, e.Maritim.Com,,-Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan Presiden
Jokowi Widodo ingin Indonesia menjadi poros maritim. Maka, Menko Kemaritiman dan jajaran untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing
(Wisman) dari 9 juta kunjungan pada tahun ini, menjadi 10 juta kunjungan di tahun depan. Dan, 20 juta kunjungan pada akhir pemerintahan,
tahun 2019.
"Tahun
ini penerimaan pariwisata sebesar Rp 120 triliun, targetnya pada 2019
menjadi Rp 240 triliun," kata Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dalam Rapat Koordinasi Asosiasi
Sail Wisata Indonesia (Aswindo) tahun 2014, di Jakarta, Selasa
(9/12/2014).
Dia
mengatakan, Presiden Jokowi sangat percaya pengembangan pariwisata
memberikan manfaat langsung ke masyarakat. Dalam kesempatan tersebut,
dia menyoroti wisata bahari, pada saat ini masih menduduki peringkat
ketiga wisata pilihan, setelah wisata belanja dan kuliner serta wisata
heritage dan religi.
"Pak
Presiden hanya bilang 'Pak Menko terserah anda, pokoknya tahun depan
ada 10 juta kunjungan dan 2019 ada 20 juta kunjungan. Caranya, itu tugas
Menko dan jajarannya," ucapnya.
Untuk
merealisasikan target tersebut, Indroyono mengatakan Kementeriannya
telah mengeluarkan dua kebijakan. Pertama, memberikan bebas visa kepada
wisman asal Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Australia. Kedua,
memberikan kemudahan perizinan kapal wisata masuk ke Indonesia.
"Hanya
dengan dua kebijakan, membebaskan visa, mempermudah masuknya kapal
wisata, kita bisa tingkatkan devisa. Sekarang pintar-pintarlah yang
punya daerah," katanya.
Sementata
itu, Bupati Wakatobi, Hugua menjelaskan ada 40 Kabupaten/Kota yang
tergabung dalam Asosiasi Sail Wisata Indonesi (Aswindo) dan 4 perusahaan
marine. "Menurut kami ini kekuatan kuat jika dimanfaatkan baik," kata
ketua Aswindo itu.
Hari
ini Aswindo menggelar rapat kerja untuk mendorong wisata bahari,
utamanya wisata layar. Sejumlah pejabat terkait dari dinas pariwisata
Kabupaten/Kota hadir dalam rapat tersebut. Di anataranya, Baubau,
Belitung Timur, Buleleng, Jepara, Raja Ampat, Kota Waringin Barat,
Bangka Belitung, Belitung Timur, Selayar, Toli-toli, Wakatobi dan
Berau. (calon reporter/andy nugroho)