Foto oleh : Lasman Simanjuntak/e.Maritim.Com
Jakarta, e.Maritim.Com,-Sebagai upaya membangun kesadaran nasional tentang peran penting sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar perayaan acara puncak Peringatan Hari Ikan Nasional (HARKANNAS).
“Hari
ini diperingati secara nasional dan dijadikan momentum untuk memperkuat
pembangunan kelautan dan perikanan ke depan, termasuk untuk
menyosialisasikan peningkatan konsumsi ikan,” demikian ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ketika membuka acara puncak Harkannas di Parkir Timur Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Susi menjelaskan, peringatan ini bertepatan dengan peringatan hari ikan dunia yang dicanangkan WHO. Sedangkan HARKANNAS pertama yang bertemakan ‘ikan sebagai sumber ketahanan pangan dan gizi nasional’ ini juga menguatkan peran ikan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional. Ke
depan tema tersebut dapat berubah sesuai dengan fokus penyelenggaraan
Hari Perikanan Dunia atau kepentingan pembangunan kelautan dan perikanan
nasional, seperti misalnya pengawasan ikan, budidaya ikan, kelestarian
sumber daya ikan dan lain sebagainya.
Peringatan Hari Ikan Nasional ini dikuatkan oleh Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2014.
Disebutkan pula dalam Keppres itu, bahwa sebagai negara kepulauan,
Indonesia memiliki potensi perikanan yang perlu dimanfaatkan secara
optimal dan lestari. Tak berlebihan rasanya, karena peringatan hari ikan
nasional tidak semata milik pemerintah, lembaga, maupun pengusaha,
tetapi ‘hari' milik semua publik yaitu seluruh elemen masyarakat
Indonesia.
Lantaran, saat ini Ikan sebagai nutrisi vitamin d dan omega 3
terbaik, nyatanya masih jarang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Padahal
ikan sebagai bahan pangan bernilai strategis mengandung protein
berkualitas tinggi yang dapat menentukan kapasitas generasi penerus
bangsa.
“Oleh karenanya semua elemen kita ingin mendorong bahwa anak
kecil sejak kelahiran 1.000 hari dapat makan ikan. Karena memang secara
produksinya ada tinggal daya serapnya saja dari masyarakat agar
kebutuhan protein dan nutrisi masyarakat terpenuhi dengan baik," sambung
Susi,
Perlu diketahui, untuk
rangkaian kegiatan yang akan dilakukan KKP dalam Puncak Peringatan
Harkannas terdiri atas 3 kegiatan utama yaitu: Festival Perikanan
Nusantara, Ayo Kita Makan Ikan (AKMI), dan Pemecahan Rekor MURI serta
Lomba Masak Serba Ikan yang akan menargetkan jumlah peserta sebanyak 7
ribu orang. Namun sebelumnya, berbagai rangkaian kegiatan telah diselenggarakan dalam seperti aksi simpatik dalam bentuk Street Campaign, menyosialisasikan Harkannas pada 16 November 2014 di area Car Free Day Jakarta, 21 November 2014 di Bundaran HI Jakarta, dan 23 November 2014 Lapangan Sempur dan GOR Padjajaran Bogor, serta telah dilaksanakan juga sosialisasi di berbagai media, baik on line, elektronik maupun cetak.
Atas penyelenggaraan Harkannas Perdana KKP berterimakasih atas peran serta para pemangku kepentingan yang terlibat aktif. Para pelaku tersebut antara lain diantaranya Masyarakat Perikanan Nusantara, Himpunan Alumni IPB, Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN), Asosiasi
Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) , TP-PKK, Konggres Wanita
Indonesia (KOWANI), Muslimat NU, Aisiyah, Persatuan Wanita Republik
Indonesia (PERWARI), Yayasan Jantung Indonesia, Persaudaraan Muslimah,
Satuan Karya BAHARI, serta Badan Musyawarah Organisasi Wanita
Ibarat air sungai yang sentiasa mengalir tidak akan berhenti, KKP terus mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Ikan (Gemarikan). Lewat program ini KKP
menghimbau agar semua lapisan masyarakat Indonesia mengikutsertakan
ikan dalam menu makanan sehari-hari. Tak ketingggalan, untuk memperkuat
gaung Gemarikan, KKP Mengusung motto ‘Tiada hari Tanpa Makan Ikan”. Tak
hanya itu, KKP terus mendorong seluruh komponen bangsa baik pemerintah,
swasta, perguruan tinggi dan masyarakat umum untuk membudayakan satu
hari makan ikan atau one day full fish.
“Pentingnya Hari Ikan Nasional dan Program Gemarikan ini, agar
masyarakat selalu teringat dengan pentingnya makan ikan. Sehingga mampu
menjadikan efek positif pada peningkatan pengelolaan ikan secara
berkelanjutan,” ujarnya.
Seiring
dengan itu, untuk menjamin tersedianya pasokan ikan bagi konsumsi dalam
negeri. KKP terus berupaya menjamin ketersediaan benih berkualitas,
pakan terjangkau, teknologi pembudidaya ikan adaptif, serta akses
pembiayaan dan pembudidaya ikan terampil. Sebab itu, KKP menargetkan
produksi ikan nasional tahun ini akan mampu mencapai angka 20,95 juta
ton atau meningkat 17,78 persen dari target tahun lalu sebanyak 17,49
juta ton. Adapun pada tahun lalu total produksi ikan nasional berada di
atas target mencapai 19,56 juta ton. Rinciannya, produksi perikanan
berasal dari ikan tangkapan 6,08 juta ton dan ikan budidaya sekitar
13,97 juta ton. Sedangkan pada tahun 2015, pemerintah juga sudah
menargetkan pada 2015, produksi ikan Indonesia bisa mencapai 24,82 juta
ton dengan rincian, 6,23 juta ton berasal dari ikan tangkapan, sedangkan
sisanya berasal dari perikanan budidaya.
Dengan
demikian tak salah jika rasanya, KKP berkonsistensi memprioritaskan
produksi domestik. Hal itu sebagai upaya mencapai ketahanan pangan dan
untuk melindungi para pelaku usaha perikanan seperti nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah hasil perikanan. Penguatan pasar domestik
menjadi paling utama karena 70 persen produksi perikanan ditujukan untuk
dalam negeri. Sebagai catatan, tahun 2012 lalu konsumsi ikan mencapai
33,8 kg/kapita/tahun, dan pada tahun ini adalah 35 kg/kapita/tahun.
Sementara untuk tahun 2014 nanti target konsumsi ikan mencapai 38
kg/kapita/tahun. Dengan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi protein
hewan dari ikan makin besar, maka target bisa terlampaui.(siaran pers/lasman simanjuntak)