Komentar
Sudirman menabuh genderang perang terhadap aksi mafia minyak dan gas (migas) yang selama ini dinilai sebagai penyebab kemunduran sektor migs di taanah air. Kemudian, dia memaparkan pandagangannya mengenai pola kerja mafia migas dan bagaimana cara pemberantasannya.
Dia menilai, siapa saja yang mengambil keuntungan dengan cara tidak fair di sektor migas, pantas dsebut mafia migas.Sudirman mensinyalir salah satu upaya mereka melakukan tindakan tersebut dengan memanfaatkan akses kekuasaan.
"Mafia migas itu orang yang mengambil keuntungan dengan jalan tidak fair (adil).Dia mengambil manfaatkan dan posisi serta dekat dengan kekuasaan atau penguasa," cetus Sudirman dalam seminar ESDM Tanpa Mafia Migas di Jakarta, kemarin.
Dia menyebutkan, karena dekat dengan pengusaha atau kekuasaan, mafia minyak bisa mempengaruhi kebijakan.Akibatnya, sektor energi tersandera. Dia mencontohkan masalah pembangunan kilang.
"Kita tahu kilang kita sudah tua, tidak efisien. Tetapi sekian lama tidak ada membangun kilang. Kita tahu kita punya gas bumi yang banyak, tetapi semua proyek gasnya terhambat semua kenapa dibiarkan." ujarnya.
Dia lantas menerangkan, mafia migas sebenarnya bekerja melalui sistem. Makanya, untuk memberantasnya juga harus lewat sistem juga.
"Mereka bekerja dengan jaringan, kita juga akan manfaatkan jaringan," papar bekas aktivis Transparansi Internasional Indonesia (TII) ini.
Pihaknya akan menarik orang-orang yang selama ini gencar melawan mafia-mafia gas untuk bergabung dalam perang melawan mafia migas. Sudirman menegaskan dirinya sudah siap adu kuat jaringan dengan para mafia migas.
"Saya tidak akan rela jika ada pengusaha lagi yang menelpon Ptl.Dirut Pertamina di mana ia orang berintegritas, namun dimaki-maki. Ayo kita du kuat jaringan," tantangnya.(lasman simanjuntak)
