Jakarta,eMaritim.Com,- Dimulai tahun 2017 mendatang, sejumlah
kontrak karya blok migas di Indonesia akan habis. Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengungkapkan, habis kontrak migas
adalah kesempatan bagi Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah dalam
sektor migas di dalam negeri sendiri.
"Pada 2024 akan ada 38 PSC (Produstion Sharing Contract) yang habis kontrak. Ini dimulai tahun 2017 dengan salah satunya Total di Blok Mahakam. Nah ini kesempatan kita. Persiapan untuk berdikari dalam sektro migas akan dilakukan dalam kurun waktu 6 tahun. Harus ada "appraisal" dahulu," jelas Indroyono kepada wartawan belum lama ini.
Selain itu, Indroyono juga menambahkan pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan 6 kilang existing milik Pertamina untuk meningkatkan pengolahan.
"Kita selama ini masih impor. Sedangkan harga minyak dunia anjlok karena AS sudah bisa memnuhi kebutuhan minyak mereka dengan shale oil dan shale gas. Dan Arab Saudi sengaja membanjiri dunia dengan produksi mereka. Namun kita juga impor minyak mentah di samping sawit, batubara, dan karet," katanya. (dbs/ls)
"Pada 2024 akan ada 38 PSC (Produstion Sharing Contract) yang habis kontrak. Ini dimulai tahun 2017 dengan salah satunya Total di Blok Mahakam. Nah ini kesempatan kita. Persiapan untuk berdikari dalam sektro migas akan dilakukan dalam kurun waktu 6 tahun. Harus ada "appraisal" dahulu," jelas Indroyono kepada wartawan belum lama ini.
Selain itu, Indroyono juga menambahkan pemerintah akan memaksimalkan pemanfaatan 6 kilang existing milik Pertamina untuk meningkatkan pengolahan.
"Kita selama ini masih impor. Sedangkan harga minyak dunia anjlok karena AS sudah bisa memnuhi kebutuhan minyak mereka dengan shale oil dan shale gas. Dan Arab Saudi sengaja membanjiri dunia dengan produksi mereka. Namun kita juga impor minyak mentah di samping sawit, batubara, dan karet," katanya. (dbs/ls)