Jakarta,eMaritim.Com,- Ditetapkannya Luhut Binsar Panjaitan sebagai Kepala Staf Kepresidenan
memberikan harapan besar terhadap maksimalnya pencapaian berbagai visi
pemerintahan Jokowi-JK. Salah satunya adalah visi maritim nusantara,
yang berujung kepada terbentuknya Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
“Kesejahteraan masyarakat maritim yang menjadi salah satu tujuan
utama visi maritim sangat berkaitan dengan regulasi dan kebijakan
pemerintah, untuk itu posisi Kepala Staf Presiden adalah harapan baru
masyarakat maritim Indonesia untuk mengawal cita-cita tersebut,” tutup
Irwan. (Jurnal Maritim/Mardiansyah)
Sekjen Sekretariat Bersma Bangsa Maritim Nusantara (Sekber BMN) Irwan Suhanto menyoroti fenomena tersebut dengan penuh optimis.
“Luhut dianggap mampu mewarnai, memperkaya, dan menguatkan visi
maritim Presiden. Sebagai purnawirawan TNI yang cukup lama berkegiatan
di dunia intelijen dan juga dikenal memiliki akses ke dunia usaha yang
cukup kuat, Luhut diyakini mampu mengawinkan visi maritim dalam bentuk
tegaknya kedaulatan maritim Indonesia dengan perkembangan ekonomi
maritim yang lebih maju dan mensejahterakan,” tukas Irwan.
Menurutnya, besar harapannya Luhut akan membentuk Deputi Maritim dibawah komandonya dalam staf Kepresidenan.
“Untuk itu, Luhut selaku Kepala Staf Kepresidenan diharapkan akan
segera membentuk Deputi bidang maritim untuk menangani bidang maritim
secara khusus, disamping bidang-bidang lainnya yang mungkin telah
disiapkan di kantor staf presiden,” ujarnya.
Lebih lanjut, Irwan menuturkan pengkhususan terhadap bidang maritim
di dalam kantor staf presiden akan semakin menguatkan setiap langkah
kebijakan Jokowi berkaitan dengan dilaksanakannya visi maritim. Hal itu,
mengingat posisi Kepala Staf Presiden adalah posisi yang sangat
strategis yang cukup punya kendali mewarnai kebijakan presiden.
“Jika saja, peran Kepala Staf Presiden maksimal dalam konteks
dukungan nyata terhadap setiap kebijakan pemerintah berkaitan dengan
persoalan maritim, maka cita-cita Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia
akan dapat lebih cepat terwujud dengan benar, ideal, dan mampu
mensejahterakan seluruh pelaku kegiatan maritim yang terlibat,”
tegasnya.
Luhut yang dilahirkan di Toba Samosir 67 tahun silam mengawali karir
militernya di Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1967 dan lulus
tahun1970. Selama berkarir di Angkatan Darat,Luhut pernah menjabat
sebagai Komandan Grup 3 Kopassus (Sandhi Yudha), Komandan Pussenif, dan
Komanda Pendidikan dan Latihan AD. Selain itu di luar militer, dirinya
pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Singapura dan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan pada era Presiden Gus Dur.