BMKG Peringatkan, Transportasi Laut Berhati-Hati, Ancaman Gelombang Tinggi Mencapai Enam Meter -->

Iklan Semua Halaman

BMKG Peringatkan, Transportasi Laut Berhati-Hati, Ancaman Gelombang Tinggi Mencapai Enam Meter

Pulo Lasman Simanjuntak
25 Januari 2015
Mataram, eMaritim.Com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTB memperingatkan agar nelayan dan transportasi laut berhati-hati menyusul ancaman gelombang tinggi yang mencapai 6 meter di perairan Selatan dan Utara Lombok.

Peringatan BMKG ini berlaku mulai besok hingga Senin 26 Januari 2012. Menurut prakirawan BMKG NTB Kadek Setiawati ketinggian gelombang hingga 6 meter itu juga berpeluang terjadi di perairan timur dan barat Lombok.

"BMKG mengeluarkan peringatan untuk nelayan dan pengguna transportasi laut agar berhati-hati mengingat tinggi gelombang yang diperkirakan mencapai 6 meter hingga tanggal 26 Januari 2012," kata Setiawati kepada VIVAnews.com di Mataram.

Sementara itu hari ini cuaca di Nusa Tenggara Barat cerah berawan dengan kecepatan angin mencapai 30-40 kilometer/jam. Tinggi gelombang di perairan Selatan dan Utara Lombok mencapai 2-4 meter.

Menurutnya, wilayah perairan yang rawan untuk dilalui adalah perairan bagian selatan Lombok karena berbatasan dengan Samudera Hindia. Lagipula dengan kecepatan angin yang mencapai 30-40 kilometer/jam sangat berisiko bagi nelayan dan pengguna transportasi laut.

Prakiraan cuaca itu lanjut Setiawati terus diperbaharui setiap harinya. Artinya BMKG NTB berkordinasi dengan pihak ASDP baik di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Kayangan, Lombok Timur, Pototano, Sumbawa dan Sape, Bima.

Sementara itu menurut Kepala Cabang PT ASDP Lembar Charda Damanik mengatakan hingga saat ini situasi penyebarangan kapal dari Lembar ke Padangbai masih normal. Sebanyak 10 unit kapal penyeberangan tetap beroperasi seperti biasa.

Meski begitu, pihaknya tetap melakukan sistem buka tutup untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

 "Sejak natal dan tahun baru hingga saat ini kami masih menerapkan sistem buka tutup. Namun hari ini operasional kapal cenderung normal," kata Charda.

Meski begitu, PT ASDP Lembar tetap mewaspadai titik rawan yang berada di antara Nusa Penida dan Pulau Lombok. Selain ketinggian ombak, dikawasan itu juga terdapat alun dan arus yang berbahaya bagi pelayaran.

Namun dari posisi saat ini kondisi cuaca cukup mendukung proses operasional kapal. Hanya saja terkadang masih terkendala oleh kabut yang mempengaruhi jarak pandang. Dengan demikian dibutuhkan alat navigasi untuk dapat memperlancar perjalanan kapal. (pulo lasman simanjuntak)