Jakarta,eMaritim.Com Berdasarkan prakiran cuara dari BMKG, Kementerian Perhubungan melalui
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengeluarkan maklumat pelayaran
No. 05/1/DN 15 tanggal 12 Januari 2014 sehubungan dengan prakiraan
gelombang tinggi dalam satu minggu ke depan terhitung dari tanggal 10
s/d 16 Januari 2015.
Beberapa
perairan di wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami gelombang
tinggi yang bervariasi antara 2-6 meter dengan disertai hujan lebat
disertai petir. Untuk lokasi yang berpotensi hujan lebat dan disertai
petir berpeluang terjadinya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut
dan dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.
Oleh karena itu, diinstruksikan kepada syahbandar agar menunda pemberian surat persetujuan berlayar bagi kapal:
1.
Perahu nelayan, kapal tongkang, kapalroro, kapal landing, kapal ferry
dan kapal penumpang berkecepatan tinggi untuk berlayar pada perairan
dengan tinggi gelombang di atas 2-3 meter;
2. Kapal yang tinggi lambung timbulnya kurang dari 3 meter untuk berlayar pada perairan dengan tinggi gelombang 3-4 meter;
3. Semua ukuran dan jenis kapal untuk berlayar berlayar pada perairan dengan tinggi gelombang 4-6 meter.
Dirjen
Perhubungan Laut Bobby R. Mamahit menginstruksikan kepada seluruh
Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor KSOP, Kakanpel Batam
dan Kepala Kantor UPP, Kepala Pangkalan PLP, Kasrop Seluruh Indonesia,
ketika menerbitkan surat persetujuan berlayar, agar tetap memperhatikan
pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal, jumlah alat penyelamat, sekoci
penolong dan inflatable life raft dan baju penolong harus lengkap dan
berfungsi dengan baik, radio komunikasi harus berfungsi dg baik, dan
jumlah penumpang/muatan tidak melebihi kapasitas yg diizinkan.
Para
syahbandar juga dilarang mengizinkan kapal berlayar bila tidak memenuhi
persyaratan di atas serta menjadikan keselamatan hal yg utama.
Selain
itu, Dirjen Perhubungan Laut menginstruksikan para Kadisnav agar Kepala
Kasrop untuk tetap membuka radio frequency marabahaya dan agar para
Kepala Pangkalan PLP selalu menyiapkan unsur agar sewaktu-waktu dapat
dikerahkan untuk memberikan pertolongan darurat di laut. (mardiansyah/pulo lasman simanjuntak)