Jakarta,eMaritim.Com,-Perusahaan migas asal Jepang, Inpex Corporation mengajukan peningkatan
kapasitas Kilang Masela, Laut Arafura, Maluku Tenggara dari 2,5 juta
metrik ton menjadi 7,5 juta metrik ton gas alam cair per tahun.
Peningkatan kapasitas kilang LNG Masela itu bisa dilakukan karena adanya
tambahan cadangan gas di wilayah operasi Inpex.
"Saat ini, tambahan cadangan masih dalam proses sertifikasi Lemigas yang ditargetkan selesai akhir Maret ini," ujar Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muliawan di Jakarta, Rabu, 21/1/15, seperti dikutip www.petrominer.co.id, di Jakarta ,Jumat (23/1/2015).
"Saat ini, tambahan cadangan masih dalam proses sertifikasi Lemigas yang ditargetkan selesai akhir Maret ini," ujar Deputi Pengendalian Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Muliawan di Jakarta, Rabu, 21/1/15, seperti dikutip www.petrominer.co.id, di Jakarta ,Jumat (23/1/2015).
"Ini akan jadi kilang floating terbesar di dunia," kata Muliawan, seperti dikutip dari Antaranews.
Kilang floating tersebut, tambahnya, akan mendukung pertumbuhan industri kemaritiman. Ia juga mengatakan, Inpex menargetkan proyek Masela beroperasi 2024.
"Kami harapkan 60 persen produksi LNG ke domestik, meski tergantung penerimaan pasarnya," ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya, secara paralel, Inpex sedang merevisi rencana pengembangan (POD) untuk dimintakan persetujuan ke Menteri ESDM. Termasuk, permintaan perpanjangan kontrak kerja sama Masela yang seharusnya habis pada 2028.
"Bisa diperpanjang kontraknya, kalau sudah ada perjanjian dengan pembeli LNG," katanya. (pulo lasman simanjuntak)