Munas KNTI : Para Nelayan di KNTI Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Keberlanjutan Lingkungan -->

Iklan Semua Halaman

Munas KNTI : Para Nelayan di KNTI Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Keberlanjutan Lingkungan

Pulo Lasman Simanjuntak
28 Januari 2015
Teks foto: Rizal Malik, Ketua Umum Nasional KNTI (Foto :Sonny Listyanto/eMaratim.Com)

Jakarta,senin (26/01/2015)Jakarta,eMaritim.Com,-Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) dalam musyawarah nasional (Munas) yang di hadiri 20 wilayah organisasi nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam di Indonesia menyatakan  banyak cara yang ingin memiskinkan nelayan-nelayan di Indonesia termasuk dengan menggunakan menggunakan instrument-instrumen laut, peraturan menteri maupun peraturan daerah. 

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pembina KNTI Rizal Damanik yang pada Munas ini dipilih menjadi Ketua Umum Nasional KNTI.

Menurut Rizal  kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah ada yang baik, namun ada juga yang “sesat”.

“Tahun 2011 lalu, nelayan-nelayan berangkat ke Mahkamah Konstitusi untuk membatalkan undang-undang no.27 tahun 2007 yang mengkavling-kavling laut kita untuk diberikan kepada bangsa-bangsa asing.” Kata Rizal saat pembukaan Munas KNTI di Sofyan Hotel Betawi, Jakarta, Senin (26/01/2015).

Rizal juga menyatakan  para nelayan yang berada di KNTI adalah nelayan yang menjunjung tinggi nila-nilai keberlanjutan lingkungan.

“Kita (KNTI) sepakat  tidak boleh ada ikan-ikan kecil yang di ambil, karena akan ikan itu harus besar. Tidak boleh ada penggunaan trawl dilaut kita, karena trawl itu merusak. Kita juga sepakat lobster itu benih-benihnya di ambil atau bahkan diperdagangkan, karena memang lobster ini secara lingkungan sedang mengalami penurunan jumlah.” tegas Rizal

“Kebijakan publik harus melibatkan publik, kebijakan laut harus melibatkan nelayan-nelayan.” tambahnya.(sonny listyanto)