Jakarta, eMaritim.Com— Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas
Bumi (SKK Migas) mencatat jumlah penerimaan negara dari sektor hulu
migas di sepanjang 2014 mencapai USD 28,3 miliar atau setara dengan
Rp350 triliun.
"Lifting migas mencapai 2 juta barel
per hari atau sekitar 99 persen dari target APBNP 2014," kata Kepala
Bagian Humas SKK Migas Rudianto Rimbono kepada wartawan di Jakarta,
ditulis Rabu (31/12).
Ia menjelaskan, lifting
migas itu terdiri atas 794.000 barel per hari (bph) minyak yang mencapai
97 persen target dan 1.218 bph gas, yang mencapai 100 persen target.
Adapun realisasi kegiatan eksplorasi meliputi kegiatan survei dan
seismik adalah 37 kegiatan termasuk seismik 2D, 3D dan nonseismik.
Sementara itu, total kegiatan pemboran mencapai 77 kegiatan dari target
sebelumnya sebesar 132 kegiatan.
"Untuk
kegiatan ekploitasi mencakup pemboran sumur pengembangan sebanyak 1.212
kegiatan, kerja ulang (workover) 1.074 kegiatan dan perawatan sumur (sell service) 31.217 kegiatan," ujarnya.
Menurutnya,
ada sejumlah kendala yang dihadapi untuk mencapai target produksi tahun
ini yaitu gangguan fasilitas produksi dan 'offtaker', jadwal proyek
'onstream' yang mundur, masalah operasional serta penyerapan gas yang
lebih rendah oleh pembeli.
"Kendala tersebut mengurangi potensi peningkatan target produksi hingga 27.200 barel minyak per hari dan 220 mmscfd," tandasnya.(aktual.co/lasman)