Komentar
Pengenggelaman kapal berukuran 80 Gross ton itu dilakukan di Perairan Selat Dempo atau berjarak 60 mile laut dari Batam, Senin (9/2/2015). Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyaksikan langsung penenggelaman kapal tersebut.
"Penenggelaman kapal ilegal ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memberantas illegal fishing dan menegakkan keamanan di laut, serta sebagai wujud penguatan kedaulatan negara", tegas Susi seperti dikutip dari metronews.com, Senin sore (9/2/2015).
Susi mengatakan KM Laut Natuna 28 itu ditangkap KM Hiu 009 pada 30 Oktober 2014. Saat itu, KM Laut Natuna tengah mencari ikan.
Saat diperiksa, nahkodanya ternyata warga Thailand dengan nama Sangwian Srisom (46). Sebelas awak buah kapalnya pun berkebangsaan Thailand.
Mereka menangkap ikan dengan menggunakan alat trawl. Mereka berhasil menangkap 100 Kg ikan campuran di perairan Laut Natuna. Kegiatan itu tanpa dilengkapi dokumen perizinan dan melanggar Pasal 26 UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
"Mungkin kapal itu baru beroperasi atau kemungkinan muatannya sudah dialihkan ke kapal tremper", ungkap Susi.
Selain memasang bendera Indonesia, mereka juga berusaha mengelabui petugas dengan menamakan lambung kapal dengan bahasa Indonesia. Di sisi kanan lambung, tertulis KM Sudhita. Di sisi kiri, tertulis KM Laut Natuna 28.
"Hal ini merupakan upaya kamuflase kapal-kapal perikanan asing untuk mengecoh aparat pengawas di lapangan," jelas Susi.(pulo lasman simanjuntak)
