Kementerian KKP Tetapkan Kota Bitung Sebagai Pusat Pelatihan Konservasi Perairan -->

Iklan Semua Halaman

Kementerian KKP Tetapkan Kota Bitung Sebagai Pusat Pelatihan Konservasi Perairan

Pulo Lasman Simanjuntak
17 Februari 2015
Manado, eMaritim.Com,- Kota Bitung, Sulawesi Utara, ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pusat pelatihan konservasi perairan dunia karena memiliki keanekaragaman hayati melimpah.

  "Di sini (Bitung) menjadi pusat pengolahan dan penangkapan perikanan. Potensi perikanan melimpah sehingga pelatihan menjadi penting dilakukan dan bisa menjadi contoh untuk tempat lainnya," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP) Suseno Sukoyono di Bitung, Sabtu (14/2/2015).

Sukoyono mengatakan selama lima tahun jajarannya dan pihak terkait lainnya memersiapkan Kota Bitung menjadi pusat pelatihan konservasi perairan dunia, apalagi untuk peningkatan kapasitas ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana memadai. Di Bitung, misalnya, memiliki pusat pengembangan terumbu karang, pusat pendidikan pelatihan sekelas politeknik kelautan perikanan serta pendidikan konservasi perairan.

Upaya konservasi kawasan perairan itu, kata dia, belum bisa dinikmati generasi saat ini, mungkin juga generasi mendatang. Sebelumnya, sebanyak 20 tutor sementara dilatih untuk disiapkan menjadi pengelola dan fasilitator berkompeten di bidang kawasan konservasi perairan bagi pejabat pengelola dan penyuluh.

Pelatihan ini bekerja sama dengan beberapa pihak terkait, termasuk dengan National Oceanic and Atmopsheric Administration (NOAA) serta didukung konsorsium coral triangle support partnership (CTSP) dalam kerangka implementasi program kerja sama USAID-coral triangle initiative.

"Ini yang akan kita tunjukkan bahwa di sini ada orang-orang yang memiliki kapasitas dalam mengembangkan kawasan konservasi perairan. Memang belum sempurna, tetapi sudah ada orangnya," katanya seperti dikutip kembali dari republika.co.id,Selasa (17/2/2015).

Kerja sama dengan para pihak tersebut ditujukan untuk mengembangkan suatu model pelatihan terpadu bagi pengelola kawasan konservasi perairan, dan dirancang terintegrasi mulai dari penyiapan kurikulum dan modul-modul pelatihan secara berjenjang dan terstandar, serta sertifikasi kompetensi bagi pengelola kawasan konservasi perairan.

Upaya standarisasi kurikulum dan modul, kata dia, penyiapan tenaga pelatihan di bidang konservasi terus dilakukan melalui training of trainers (ToT) yang diawali dengan materi dasar-dasar konservasi. Selanjutnya, dikembangkan upaya sinergitas kerja sama dengan tenaga ahli dari NOAA dan coral triangle support partnership (CTSP) yang secara intensif memberikan dukungan keahlian dan pendanaan.(pulo lasman simanjuntak)