Untuk Pulihkan Sumber Daya Lobster di Lautan Indonesia, KKP Rekomendasikan Restocking -->

Iklan Semua Halaman

Untuk Pulihkan Sumber Daya Lobster di Lautan Indonesia, KKP Rekomendasikan Restocking

Pulo Lasman Simanjuntak
05 Februari 2015

Jakarta,eMaritim.Com,-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan rencana program restocking bibit lobster untuk disebar di sejumlah kawasan perairan akan memulihkan sumber daya lobster di lautan Indonesia.

"Balitbang KP merekomendasikan restocking untuk pulihkan stok lobster Nusantara," kata Kepala Balitbang Kelautan dan Perikanan KKP Achmad Poernomo dalam keterangan tertulis (press release) yang juga disampaikan kepada wartawan eMaritim.Com di Jakarta, Rabu (4/2/2015).

KKP melalui Balitbang akan melakukan pengelolaan sumber daya perikanan khususnya lobster (Panulirus spp.) dengan pemulihan stok dan konservasi sumberdaya lobster dengan penebaran ulang (restocking). Kegiatan ini merupakan sistem manajemen yang mengintegrasikan antara kegiatan perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Perikanan budidaya dilakukan dalam rangka penyediaan dan pemeliharaan benih sampai ukuran siap tebar serta penyesuaian dengan lingkungan perairan.


"Sedangkan perikanan tangkap meliputi penebaran benih tersebut ke laut hingga suatu saat ditangkap kembali." jelas Achmad

Ia juga mengatakan kegagalan restocking biasanya tidak mempertimbangkan kondisi benih yang masih rentan dan tidak siap ditebar di alam, pemangsaan oleh predator, lingkungan yang tidak sesuai dan kegiatan penangkapan oleh nelayan setempat, serta belum tersedianya benih dari panti pembenihan untuk kegiatan restocking.

Hasil penelitian Balitbang KKP melalui Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan di selatan Jawa (Gunungkidul hingga Pacitan) menunjukkan 50%-90% penambahan baru bibit lobster (Panulirus spp).

"Kegiatan restocking lobster di perairan Indonesia sangat mungkin dilakukan mengingat benih alami lobster yang melimpah serta tersedianya lokasi yang tepat," jelasnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalkan kegagalan restocking antara lain memperhatikan ukuran dan sifat benih. Ketersediaan benih lobster yang siap tebar harus sudah kuat menghadapi goncangan faktor lingkungan dan serangan predator.

Selain itu, pemilihan lokasi disesuaikan dengan habitat dan lingkungan yang cocok bagi lobster, antara lain dapat dilakukan pada perairan semi tertutup atau perairan teluk dan arusnya relatif tenang, pada kedalaman antara 10-20 meter, masih ada sinar matahari, substrat berpasir dan kondisi karang yang sehat.

Kegiatan restocking lobster sudah dilakukan di beberapa negara, contohnya Norwegia pada 1990-1994 dengan melepas benih 18.000-29.000 benih lobster jenis Homarus gammarus, dan Pada 1990-an Inggris melakukan restocking lobster lebih dari 90.000 benih di pantai Yorkshire.(sonny listyanto)