Depalindo Dukung Kebijakan Menko Kemaritiman -->

Iklan Semua Halaman

Depalindo Dukung Kebijakan Menko Kemaritiman

Pulo Lasman Simanjuntak
13 Maret 2015
Jakarta,eMaritim.Com,- Untuk menurunkan waktu tambat kapal-kapal barang (dwelling time) membutuhkan keseriusan pihak-pihak terkait. Termasuk para pengguna jasa angkutan laut yang tergabung dalam Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo). Saat ini pemerintah tengah bekerja keras menurunkan dwelling time dari 9 ke 4,7 hari.

Ketua Depalindo, Toto Dirgantoro menga‎takan pihaknya mendukung penuh program pemerintah tersebut. 

"‎Pelayanan pelabuhan yang perlu dibenahi itu cukup komplek. Seperti percepatan distribusi manifest, pelayanan perbankan dan penanganan pasca kepabeanan," kata Toto Dirgantoro saat berdiskusi dengan Menko Maritim di kantornya, Rabu (11/3/2015).

Menko Kemaritiman menyambut baik masukan-masukan Depalindo. Indroyono mengatakan, menurunkan dwelling time bukan perkara mudah, perlu keseriusan dan kerja keras bersama untuk mewujudkannya. Rincian penurunan dari 9 ke 4.7 hari tersebut pre-clearance sekitar 2.7 hari, custom clearance 0.5 hari dan post custom clearance 1.5 hari.

Dia juga mengatakan, sebagai pemangku kepentingan para pemilik barang, maka dukungan Depalindo menjadi sangat penting dalam penanganan post custom clearance sehingga barang yang sudah lolos bea cukai dapat segera diangkut keluar pelabuhan.

Menindak lanjuti program pemerinta, dalam waktu dekat Depalindo juga membuat pertemuan tahunan Asian shippers’ di Surabaya, 17-19 Maret mendatang. Pada momen tersebut pemerintah juga bisa mengukur kesiapan Indonesia menuju Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pertemuan ini akan membahas berbagai issue transportasi laut dan peluang serta tantangan yang dihadapai dalam lingkungan perdagangan global. Menko Kemaritiman,Indroyono Soesilo mengatakan, Depalindo bisa mengajak para peserta pertemuan tersebut untuk mengunjungi Pelabuhan Peti Kemas Teluk Lamongan, yang berada di Surabaya.

"Saat ini pelabuhan itu menjadi pelabuhan peti kemas paling modern di Indonesia dan akan menjadi rujukan pelabuhan pelabuhan peti kemas lainnya di Indonesia," kata Indroyono. (indopos/press release/lasman simanjuntak)