Jakarta,eMaritim.Com,-Selama
bertahun-tahun seorang ilmuwan di Monterey
Bay Aquarium Research Institute (MBARI) di California meneliti tentang mahluk yang hidup di bawah laut. Salah satu tugasnya
adalah mengidentifikasi atau menggambarkan makhluk yang melayang melalui lampu
kendaraan bawah laut [Remotely Underwater
Vehicle (ROV)] yang dikendalikan dari jarak jauh dari kendaraan sementara
kendaraan itu menjelajah ke dasar laut yang bermil-mil jauhnya di bawah.
ROV, robot yang ditambatkan dengan lampu dan kamera, peralatan untuk mengumpulkan sampel, dan banyak alat lain untuk mengukur kualitas air, suhu, dan cahaya, rutin mengeksplorasi kedalaman di mana itu terlalu berbahaya bagi manusia.
Tekanan yang bisa menghancurkan, kegelapan total , dan dingin pun mencegah kami untuk mengunjunginya.
ROV, robot yang ditambatkan dengan lampu dan kamera, peralatan untuk mengumpulkan sampel, dan banyak alat lain untuk mengukur kualitas air, suhu, dan cahaya, rutin mengeksplorasi kedalaman di mana itu terlalu berbahaya bagi manusia.
Tekanan yang bisa menghancurkan, kegelapan total , dan dingin pun mencegah kami untuk mengunjunginya.
Ahli biologi
laut dalam biasanya berpikir dasar laut itu hampir tanpa kehidupan. ROV
telah mengggunakan banyak waktu untuk mengambil gambar dan membawa kembali
sampel untuk memberikan bukti.
Dasar
laut penuh dengan kehidupan. Pada tahun 2003, para ilmuwan telah mengidentifikasi
sekitar 6.000 jenis mikroba laut – bakteri, archaea, protista bersel tunggal,
dan virus.
Akhit tahun 2003, sebuah konsorium lebih 2.000 ilmuwan dari 80
negara yang dipimpin ahli mikrobiologi laut dari MBARI memutuskan untuk
menyusun inisiatif utama untuk mengetahui dan memahami organism bersel tunggal
di laut.
The International Census of
Marine Microbes (ICoMM) pun dibentuk. Diprediksi mereka akan menemukan sebanyak 600.000 jenis mikroba laut.
Tujuh tahun
kemudian sampel telah dikumpulkan lebih dari 1.200 tempat di seluruh dunia.
Banjir informasi baru telah mengisi bank data, dan analisis data berlangsung
siang dan malam. Hasilnya mencengangkan.
Mereka harapkan akan mendapatkan dua
kali lebih banyak mikroba ketimbang yang mereka perkirakan dan itu luar biasa,
dan membuat 10 kali banyak menarik napas. Tetapi tidak, para peneliti menemukan
hampir 100 kali lebih banyak jenis mikroba
daripada yang mereka harapkan.
Perkiraan konservatif sekarang
menempatkan angka pada 20 juta jenis mikroba laut.
"Ketika saya membaca
angka-angka ini, saya menggeleng kepala
karena takjub dan berpikir bahwa kita ternyata tidak memiliki petunjuk yang berarti. Sungguh
pemikiran Allah tidak terduga," kata David A Steen, Profesor Biologi dan Kepala Departemen Biologi di Andrew University, Amerika Serikat.(pulo lasman simanjuntak)