Produksi Minyak Mentah Indonesia Merosot ,Hanya Sekitar 810.000 Barrel Per Hari -->

Iklan Semua Halaman

Produksi Minyak Mentah Indonesia Merosot ,Hanya Sekitar 810.000 Barrel Per Hari

Pulo Lasman Simanjuntak
06 Maret 2015
Jakarta,eMaritim.Com,- Indonesia menghadapi ancaman krisis ketersediaan energi. Dalam 10 tahun terakhir, produksi minyak mentah Indonesia merosot dan kini hanya sekitar 810.000 barrel per hari (bph), hampir separuh dari puncak produksi minyak nasional yang mencapai 1,6 juta bph pada 1995.

Di sisi lain, konsumsi minyak bumi terus meningkat jauh melampaui angka produksi nasional. Menurut PT Pertamina (Persero), pada Januari-April 2014, menyalurkan 14,99 juta kiloliter BBM bersubsidi, setara 31,7 persen kuota tahun 2014 yang sebanyak 47,35 juta kiloliter. Akibatnya, besaran subsidi BBM pun membengkak.

Sementara itu investasi hulu minyak dan gas bumi tahun 2014 ditargetkan 25,64 miliar dollar AS atau setara Rp 311,795 triliun. Angka ini naik 32 persen dibandingkan dengan realisasi investasi pada tahun lalu.

 Investasi hulu migas pada 2014 ditargetkan 25,64 miliar dollar AS. Rinciannya adalah eksplorasi 3,84 miliar dollar AS, administrasi 1,6 miliar dollar AS, pengembangan 5,3 miliar dollar AS, dan produksi 14,9 miliar dollar AS. 
 
Rencana kegiatan yang akan dilakukan, antara lain, survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 9.020 kilometer (km) dan seismik tiga dimensi (3D) seluas 11.633 km persegi. Adapun kegiatan pengeboran terdiri dari sumur eksplorasi 205 unit, pengembangan 1.364 sumur, kerja ulang (work over) 932 sumur, dan perawatan sumur (well services) 33.060 unit.

Jumlah ini sesuai dengan pembahasan rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B) antara SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama. Rencana investasi ini naik 32 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi tahun 2013 yang sebesar 19,34 miliar dollar AS.

Dari realisasi investasi pada 2013, untuk kegiatan eksplorasi 1,88 miliar dollar AS, administrasi 1,19 miliar dollar AS, pengembangan 4,3 miliar dollar AS, dan produksi 11,96 miliar dollar AS. ”Kami mendorong peningkatan investasi, khususnya pada kegiatan eksplorasi untuk penemuan cadangan baru,” katanya.

 Investasi di sektor hulu migas menunjukkan tren meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 2010, investasi tercatat 11,03 miliar dollar AS. Pada 2011, investasi naik menjadi 13,98 miliar dollar AS. Pada 2012, investasi hulu migas naik lagi menjadi 16,54 miliar dollar AS.

Dalam APBN 2014 ditargetkan produksi minyak siap jual (lifting minyak) 870.000 barrel per hari dan lifting gas bumi 7.175 miliar british thermal unit per hari (BBTUD).(pulo lasman simanjuntak)
sumber berita : harian umum kompas