Jakarta,eMaritim.Com,- Indonesia menghadapi ancaman krisis ketersediaan
energi. Dalam 10 tahun terakhir, produksi minyak mentah Indonesia
merosot dan kini hanya sekitar 810.000 barrel per hari (bph), hampir
separuh dari puncak produksi minyak nasional yang mencapai 1,6 juta bph
pada 1995.
Di sisi lain,
konsumsi minyak bumi terus meningkat jauh melampaui angka produksi
nasional. Menurut PT Pertamina (Persero), pada Januari-April 2014,
menyalurkan 14,99 juta kiloliter BBM bersubsidi, setara 31,7 persen
kuota tahun 2014 yang sebanyak 47,35 juta kiloliter. Akibatnya, besaran
subsidi BBM pun membengkak.
Sementara itu investasi hulu minyak dan gas bumi tahun 2014 ditargetkan
25,64 miliar dollar AS atau setara Rp 311,795 triliun. Angka ini naik
32 persen dibandingkan dengan realisasi investasi pada tahun lalu.
Rencana kegiatan
yang akan dilakukan, antara lain, survei seismik dua dimensi (2D)
sepanjang 9.020 kilometer (km) dan seismik tiga dimensi (3D) seluas
11.633 km persegi. Adapun kegiatan pengeboran terdiri dari sumur
eksplorasi 205 unit, pengembangan 1.364 sumur, kerja ulang (work over) 932 sumur, dan perawatan sumur (well services) 33.060 unit.
Jumlah ini sesuai dengan pembahasan rencana kerja dan anggaran (work program and budget/WP&B)
antara SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama. Rencana investasi
ini naik 32 persen jika dibandingkan dengan realisasi investasi tahun
2013 yang sebesar 19,34 miliar dollar AS.
Dari realisasi
investasi pada 2013, untuk kegiatan eksplorasi 1,88 miliar dollar AS,
administrasi 1,19 miliar dollar AS, pengembangan 4,3 miliar dollar AS,
dan produksi 11,96 miliar dollar AS. ”Kami mendorong peningkatan
investasi, khususnya pada kegiatan eksplorasi untuk penemuan cadangan
baru,” katanya.
Investasi di
sektor hulu migas menunjukkan tren meningkat beberapa tahun terakhir.
Pada 2010, investasi tercatat 11,03 miliar dollar AS. Pada 2011,
investasi naik menjadi 13,98 miliar dollar AS. Pada 2012, investasi
hulu migas naik lagi menjadi 16,54 miliar dollar AS.
Dalam APBN 2014 ditargetkan produksi minyak siap jual (lifting minyak) 870.000 barrel per hari dan lifting gas bumi 7.175 miliar british thermal unit per hari (BBTUD).(pulo lasman simanjuntak)
sumber berita : harian umum kompas