Manado,eMaritim.Com,-Dengan telah diratifikasinya kesepakatan keberadaan Sekretariat Coral Triangle Initiative (CTI) oleh enam negara anggota CTI yaitu: Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua New Guinea dan Kepulauan Solomon maka Gedung Sekretariat CTI di Manado dijadwalkan siap beroperasi pada April 2015 yang akan datang.
Demikian dilaporkan Direktur Pesisir dan Pulau Kecil Kementerian Kelautan
dan Perikanan, Eko Rudianto kepada Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo saat
kunjungan Menko Kemaritiman ke Gedung Sekretariat CTI di Manado, Jumat, 19
Maret 2015.
Dengan mulai beroperasinya
Sekretariat, yang akan dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif CTI ini, maka
berbagai kegiatan terumbu karang dunia, baik rapat-rapat lintas negara,
lokakarya, pemantauan dan evaluasi proyek proyek CTI, Seminar dan Konperensi akan berlangsung di Gedung CTI Manado
ini.
Menko Indroyono menyambut baik telah diratifikasinya Kesekretariatan CTI dan kesiapan mulai beroperasinya
Gedung CTI, menjadi salah satu Markas Lembaga Internasional di Manado yang
sudah dicanangkan sebagai: “Coral Reef
Capital of The World” saat CTI Summit tahun 2009 lalu.
Apalagi saat ini Dunia sedang membahas
rancangan dokumen Sustainable Development
Goal Post – 2015 (SDG Post 2015),
dimana salah satu goal yang dibahas adalah tentang samudera, laut dan
sumberdaya kelautan Dunia.
Diharapkan
Dokumen SDG post-2015 dapat
disepakati oleh para Pemimpin Dunia, termasuk Presiden Jokowi, saat Sidang Umum
PBB di New York, September 2015.
CTI, melalui Sekretariatnya di Manado dapat memberikan kontribusi
nyata baik pada saat pembahasan rancangan dokumen SDG ini maupun saat implementasinya kelak.
CTI ditetapkan oleh 6 Presiden/Kepala Negara CTI pada CTI Summit tahun 2009 lalu di Manado dalam rangka konservasi,
preservasi dan pemanfaatan terumbu karang dan isinya seluas 75.000 kilometer
persegi terbentang di 6 Negara anggota CTI
dari dampak Perubahan Iklim.
Wilayah
CTI adalah tempat keberadaan sekitar
600 jenis terumbu karang yang ada di Dunia, lokasi pemijahan ribuan jenis ikan
dan bila dimanfaatkan secara lestari bisa menghasilkan pemasukan sekitar US$ 2.3 milyar pertahunnya.
Dunia sepakat untuk menyelamatkan terumbu
karang ini dari dampak perubahan iklim dengan berbagai kegiatan konservasi dan
preservasi, sekaligus menyiapkan pendanaannya.
Keberadaan Sekretariat CTI di
Manado merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk memanfaatkannya baik untuk
kegiatan pelestarian terumbu karang, peningkatan kesejahteraan masyarakaat pesisir,
sekaligus mengembangkan wisata bahari di Sulawesi Utara.(pulo lasman simanjuntak)