Malaysia Diam-Diam Incar Kapal Flor De La Mar Portugis yang Karam di Wilayah Laut Indonesia -->

Iklan Semua Halaman

Malaysia Diam-Diam Incar Kapal Flor De La Mar Portugis yang Karam di Wilayah Laut Indonesia

Pulo Lasman Simanjuntak
01 April 2015
Jakarta,emaritim.Com,- Diam-diam Malaysia juga ikut mencari sebuah kapal asal Portugis yang karam ratusan tahun lalu. Kapal bernama Flor De La Mar diklaim membawa harta karun peninggalan Kerajaan Malaka atau asal usul sejarah Malaysia.

"Kapal Portugis Flor De La Mar atau mempunyai arti kuntum laut ini cukup menarik. Pemerintah Malaysia sudah membentuk panitia nasional untuk mencari itu. 80% harta karun yang ada di sana katanya barang itu curian dari Kerajaan Malaka," kata Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sudirman Saad saat diskusi terbatas dengan media di Hotel Pullman, Jakarta Selasa (31/03/2015) seperti dikutip dari detik.com.

Menurut Saad, kapal ini dibuat sejak tahun 1502, kemudian di dalam perkembangannya kapal ini berlayar ke wilayah Asia Tenggara tahun 1511. Nah saat sampai di Kerajaan Malaka, beberapa raja dari kerajaan itu ditangkap dan ditawan.

"Sebagai gantinya keluarga Kerajaan Malaka diwajibkan menggantinya dengan harta karun," imbuhnya.

Usai menjarah banyak harta karun Kerajaan Malaka, di dalam riwayat perjalanan kapal, Flor De La Mar menuju ke Gowa, Sulawesi Selatan. Namun diyakini kapal ini tidak sempat sampai ke Gowa karena tenggelam di Selat Malaka.

"Rencana kapal itu mau berlayar di Gowa kemudian hilang. Orang Malaysia yakin tenggelam di Malaka," katanya.

Berbeda dengan pemerintah Malaysia, para pencari harta karun dunia justru melihat kapal ini tenggelam di wilayah laut Indonesia. Dengan melihat apa yang dilakukan pemerintah Malaysia diyakini kapal ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Selain diburu harta karunnya, National Geographic dan produser film Titanic juga berniat membuat film soal kapal ini.

"Para pemburu harta karun dunia yakin kapal ini ada di Pantai Barat Sumatera yaitu di Perairan Simeuleu, Aceh. Jelas kapal ini menjadi masterpiece BMKT (Benda Muatan Kapal Tenggelam) yang diincar pemburu harta karun dunia dan produser film internasional seperti Titanic dan National Geographic," jelasnya.(siman/juntak/pulo)