Pertamina Temukan Cadangan Minyak dan Gas Baru -->

Iklan Semua Halaman

Pertamina Temukan Cadangan Minyak dan Gas Baru

Pulo Lasman Simanjuntak
13 April 2015
 Subang, eMaritim.Com,- -PT Pertamina EP berhasil melakukan eksplorasi di Area Melandong, Subang, Jawa Barat yang ditandai dengan temuan minyak dan gas melalui sumur wildcat Jati Sinta – 1 (JST-1). Uji kandung lapisan menghasilkan minyak sebesar 475 BOPD (38.2°API) dan gas 3,7 MMSCFD.

Demikian keterangan tertulis Perseroan, yang dikutip Minggu (12/4/2015).

Sumur eksplorasi JST-1 terletak di Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Lokasinya berjarak 2,6 sebelah timur laut dari sumur Jati Asri – 1 (JAS-1). Pada awalnya, usulan JST-1 merupakan sumur eksplorasi untuk membuktikan adanya cadangan hidrokarbon.

Sejak Eksplorasi berhasil menemukan Jati Asri – 1 (JAS-1) tahun 2013, maka evaluasi dilakukan dengan menggunakan konsep yang sama. Keberhasilan pemboran menemukan lapisan produktif menambahkan keyakinan akan besarnya cadangan migas yang terkandung di Area Jati Asri.

Seiring dengan suksesnya pemboran JST-1, sumur JAS-2 berhasil mendapat cadangan baru dengan hasil uji kandung 2.8 MMSCFD dan 257 BOPD. Lokasi JAS-2 yang terletak di Desa Kebondanas, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang berjarak 1,6 km sebelah tenggara dari sumur JAS-1.

Pemboran sumur eksplorasi Jati Asri (JAS) diselesaikan 14 hari lebih cepat dari program, yang sebelumnya direncanakan 64.60 hari, realisasi 50,65 hari.

Ini merupakan salah satu bukti keberhasilan PT. Pertamina EP melakukan cost effectiveness yang telah dicanangkan dalam Upstream Strategy oleh Direktur Hulu dalam menghadapi penurunan harga minyak saat ini. Sumur JAS-2 yang semula dianggarkan sebesar 12.001.594 dolar AS dalam pelaksanaannya realisasi biaya mampu ditekan menjadi 7.953.058 dolar AS atau dapat dilakukan efisiensi biaya sebesar 33.73 persen dari program.

Hal ini dimungkinkan melalui kontrol pelaksanaan pemboran yang ketat, sehingga upaya mengoptimalkan waktu operasi dengan menekan non-productive time (NPT) dan non-effective time (NET) dapat dilakukan.

Temuan ini membuktikan secara keekonomian Area Jati Asri – Jati Sinta – Jati Rimba ekonomis untuk dikembangkan menjadi lapangan kompleks Jati. Sementara status JAS-1 sejak 20 Juni 2014 - 4 April 2015 berproduksi sebesar 183,317.4 Barrel dan 662.3 MMSCF.(detikfinance.com/jhonnie castro)