Bobby R Mamahit : 14 Pelabuhan akan Dikembangkan di Sulawesi Tenggara Tahun ini -->

Iklan Semua Halaman

Bobby R Mamahit : 14 Pelabuhan akan Dikembangkan di Sulawesi Tenggara Tahun ini

Pulo Lasman Simanjuntak
01 Mei 2015
Jakarta,eMaritim.Com,-Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengembangkan 14 pelabuhan di wilayah Sulawesi Tenggara pada tahun ini mengingat sektor laut merupakan fokus pengembangan transportasi di provinsi tersebut.

"Dari 41 pelabuhan, ada 14 pelabuhan yang akan dikembangkan di tahun 2015 ini, bervariatif," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit kepada Antara di Jakarta, baru-bru ini.

Bobby menyebutkan pelabuhan menyebutkan 14 pelabuhan itu, di antaranya Pelabuhan Bungkutoko, Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Bau-Bau, Pelabuhan Banabungi-Pasarwajo, Boepinang, Batu Atas, Wanci, Lasalimu, Kolaka, Watunohu, Dawi-Dawi, Pomala, Molawe dan Lakara.

Rincian anggaran yang digelontokan untuk pengembangan 14 pelabuhan, yakni untuk KSOP Kendari yang meliputi Bungkutoko dan Nusantara Kendari mencapai Rp 11 miliar (APBN 2015) dan Rp27,2 miliar (APBN-P 2015), unit penyelenggara Pelabuhan Raha yang meliputi Pelabuhan Ereke dan Meligano Rp23 miliar (APBN 2015) dan Rp20,9 miliar (APBN-P 2015) dan unit penyelenggara Pelabuhan Bau-Bau (Pelabuhan Bau-Bau, Banabungi-Pasar Wajo, Boepinang, Batu Atas Wanci dan Lasalimu) Rp65 miliar (APBN 2015) dan Rp133 miliar (APBN-P 2015).

Unit penyelenggara Pelabuhan Kolaka (Pelabuhan Kolaka dan Pelabuhan Laut Watonuhu Rp1,1 miliar (APBN 2015) dan Rp40 miliar (APBN-P 2015), unit penyelenggara Pomalaa termasuk Pelabuhan Dawi-Dawi Rp20,6 miliar (APBN 2015) dan Rp26 miliar (APBN-P 2015) serta unit pelenyelenggara Pelabuhan Langgara termasuk Pelabuhan Molawe dan Pelabuhan Lakara, Yakni Rp47 miliar (APBN 2015) dan Rp20 miliar (APBN-P) 2015.

Namun, dia mengatakan pelabuhan yang difokuskan dalam pengembangan tersebut, Pelabuhan Bungkutoko dan Bau-Bau. Hal itu dikarenakan sebagian besar pelabuhan belum dilengkapi dengan dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) yang merupakan komponen utama dalam pengembangan proyek.

"Ini sebentar lagi bulan Mei, kalau tidak ada amdalnya, Pak Menteri tidak akan mendukung, bulan ini harus final," katanya.

Menteri Ignasius Jonan mengaku 10 hingga 20 persen pembangunan infrastruktur transportasi Kemenhub sulit terlaksana karena ketidaksiapan dari sisi analisis dampak lingkungan (Amdal). "Juni harus dimasukkan. Kalau tidak ada amdalnya, kita bisa mengusulkan untuk pengalihan," katanya.

Dia mengatakan sektor transportasi laut meraih porsi lebih dari 50 persen dari anggaran yang dialokasikan untuk Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Rp889 miliar yang bersumber dari APBN 2015 dan APBN-P 2015. "Karena wilayahnya kepulauan, jadi lebih dari 50 persen untuk sektor laut," katanya.

Ia juga menyarankan agar Pelabuhan Bungkutoko diutamakan untuk pelabuhan barang, sementara Pelabuhan Nusantara Kendari difokuskan pelabuhan penumpang, karena itu kapasitas terminalnya harus ditambah yang saat ini hanya memuat 1.500 orang. ( Jhonnie Castro)
foto : inilah.com