Harga Minyak Dunia Jatuh, Diperdagangkan di Bawah 60 Dolar AS per Barel -->

Iklan Semua Halaman

Harga Minyak Dunia Jatuh, Diperdagangkan di Bawah 60 Dolar AS per Barel

Pulo Lasman Simanjuntak
28 Mei 2015
New York, eMaritim.Com,- Harga minyak dunia jatuh, kemarin, minyak mentah light sweet bahkan diperdagangkan di bawah 60 dolar AS per barel, ada di kisaran 58,03 dolar AS per barel. Kejatuhan harga ‘emas hitam’ ini terjadi sebagai imbas berbalik menguatnya dolar AS, sementara produksi minyak dunia juga masih terbilang tinggi. Dimana, produksi kartel OPEC sangat melimpah mencapai 31 juta barel per hari.

Berdasarkan Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, berakhir turun 1,69 dolar AS dari tingkat penutupan Jumat menjadi 58,03 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk Juli turun 1,80 dolar AS, terpuruk di kisaran 63,72 dolar AS per barel.

Perkasanya dolar, memang menjadi penyebab keterpurukan ini. Dolar menguat ke tertinggi baru dalam delapan tahun. Di sisi lain, mata uang perkasa euro tergelincir menjadi 1,0875 dolar, tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran tentang pembicaraan dana talangan (bailout) Yunani karena batas waktu pelunasan semakin dekat.

 ”Harga minyak mentah masih di bawah tekanan … karena dolar AS melanjutkan momentum kenaikannya yang kuat,” kata Myrto Sokou, analis energi senior di broker Sucden di London seperti dilansir reuters seperti dikutip dari HU.Suara Karya, Kamis (28/5/2015).

Semakin kuat greenback, membuat minyak mentah lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah. Bart Melek dari TD Securities juga mencatat bahwa produksi kartel OPEC, pada lebih dari 31 juta barel per hari, masih memproduksi lebih dari batas kuotanya, mempertahankan pasokan pasar tetap berlimpah.

 ”Faktor lain selain dolar AS, adalah bahwa ada kekhawatiran tentang sisi permintaan terutama dari Asia, secara khusus Tiongkok,” kata dia.

Kejatuhan harga minyak ini tak pelak membuat pasar saham terpengaruh. Pasar saham Argentina misalnya, berakhir turun tajam atau menukik 5,42 persen pada Selasa (Rabu pagi WIB), terseret saham raksasa minyak Brazil Petrobras, yang terpukul keras dalam beberapa bulan terakhir oleh penurunan harga minyak dan skandal korupsi. Indeks saham Merval ditutup pada 10.838,14 poin karena saham Petrobras jatuh 8,34 persen. (pulo/siman/juntak)