Kapal Asia Raya Terbakar 200 Sapi Mati Terpanggang -->

Iklan Semua Halaman

Kapal Asia Raya Terbakar 200 Sapi Mati Terpanggang

Pulo Lasman Simanjuntak
18 Mei 2015

Kupang, eMaritim.Com,-– Diperkirakan sekitar 200 ekor sapi mati dalam kondisi hangus terbakar pada tragedi kapal pengangkut sapi Asia Raya Surabaya rute Kupang-Samarinda, Kalimantan Timur, yang bocor dan terbakar di perairan Hansisi, Kabupaten Kupang, NTT, pada Jumat (15/5/2015) lalu.

Yemris Fointuna, keluarga pemilik sapi mengatakan untuk sementara evakuasi sapi yang hidup masih dilakukan sejak Sabtu (16/5/2015) lalu dari atas dek satu yang jumlah sapinya mencapai 224 ekor.

“Belum bisa dipastikan apa­kah benar itu jumlah pasti sapi yang mati terbakar. Masih perhitungan kotor saja, bisa juga ku­rang dari itu, atau juga lebih,” ka­tanya di Kupang, Minggu, seperti dikutip dari Harian Umum (HU) Suara Karya, Senin (18/5/2015).

Ia menjelaskan, fokus peng­eva­kuasian sapi tersebut lebih kepada sapi-sapi yang hidup se­hingga dirinya belum bisa memastikan secara pasti jumlah yang mati.

Sementara itu, evakuasi sapi tersebut juga sampai saat ini masih dilakukan dengan fokus pada sapi yang berada di dek bawah.

“Kalau sapi yang mati di dek atas belum kami evakuasi tapi kalau yang hidup sudah semua, kemudian sapi yang hidup di dek bawah juga masih dilakukan evakuasi,” tuturnya seperti dikutip Antara.

Dalam evakuasi tersebut ia menyatakan Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Tenau Kupang sendiri ikut membantu dengan menurunkan beberapa buah kapal.

Disamping itu juga evakuasi juga dilakukan oleh sejumlah pe­milik sapi untuk menyelamatkan sapi-sapi tersebut.

Sebelumnya kapal pengangkut Sapi bernama Asia Raya Sura­ba­ya, yang membawa 624 ekor sapi rute Kupang- Samarinda, Kali­mantan Timur, itu mengalami ke­bocoran pada tangki penyeimbang yang berakibat pada kemiringan kapal di Perairan Hansisi.

Akibat dari kemiringan tersebut, Kapten kapal sia Raya Sura­baya, Nadja Bunai, langsung me­nembakkan suar. Tak berselang lama jerami pakan ternak hewan tersebut terbakar, dan diduga akibat percikan suar yang ditembakan, yang kemudian berakibat pada sejumlah sapi terbakar da­lam kebakaran tersebut, sedangkan kapalnya tidak.

Sementara itu Tim SAR Kupang kembali menerjunkan 15 orang personelnya untuk menyisir Yoseph Haki (45), salah seorang penjaga sapi (Kleder) yang meng­hilang saat kapal Asia Raya terbakar.

“Upaya pencarian sudah kami lakukan sejak Jumat (15/5) malam lalu setelah kapal hewan ‘Asia Raya’ dilaporkan karam dan terbakar pada pagi harinya. Na­mun, sampai kini belum membuahkan hasil,” kata Kepala Ba­dan SAR Kupang, I Ketut Gede Ar­dana kepada Antara di Kupang, Minggu.

Pria asal Kabupaten Timor Tengah Utara itu dilaporkan ber­usaha menyelamatkan diri de­ngan melompat ke laut, saat kapal hewan yang mengangkut sekitar 624 ekor sapi dan 38 penumpang itu karam dan kemudian terbakar di sekitar perairan Hensisi, Pulau Semau. Kleder Yosep Haki, di­duga panik saat melihat kobaran api sehingga melompat ke laut dan sampai saat ini belum diketahui rimbanya.

Lokasi karamnya kapal hewan “Asia Raya” Surabaya itu hanya beberapa mil dari pelabuhan pemberangkatan Tenau Kupang.

Dalam pencarian tersebut Ba­sarnas sendiri menurunkan satu unit Rescue Boat-308 serta Sea­rider 500 PK. Sementara itu dari KPLP menurunkan KNP 340, satu buah speed boat P 48 serta speed boat 252. (pulo lasman simanjuntak)