Kapal Penumpang untuk penyeberangan Merak-Bakauheni di Dermaga Pelabuhan Merak, Banten. (Foto : Pulo Lasman Simanjuntak/eMaritim.Com)
Banten,eMaritim.Com,-Persiapan menghadapi Lebaran 2015, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji petik untuk mengetahui kelayakan sebuah kapal beroperasi melayani penumpang.
Banten,eMaritim.Com,-Persiapan menghadapi Lebaran 2015, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji petik untuk mengetahui kelayakan sebuah kapal beroperasi melayani penumpang.
Uji petik yang dilakukan di tengah laut Selat Sunda ini merupakan fase ketiga
dari tahapan uji petik pada kapal motor penumpang (KMP) Kirana II.
Kepala Marine Inspector Ditkapel Ari Wibowo
menjelaskan bahwa pada fase ketiga ini tim inspeksi berhak melakukan penindakan
tegas atas temuan pada fase pertama dan kedua jika belum diperbaiki.
"Fase pertama adalah mengingatkan,
dilanjutkan fase berikutnya adalah memastikan. Dan ini fase ketiga adalah
menindak tegas," ungkap Ari saat melepas tim uji petik menaiki kapal
penghubung dari dermaga 1 Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Kamis lalu (25/6/2015).
Tim inspeksi juga menggandeng tim ahli,
Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP), dan
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Merak. BKKP
bertugas memeriksa urine dari seluruh ABK guna memastikan bebas dari pengaruh
narkoba, sementara yang lainnya memeriksa kapal dan seluruh peralatan yang
dimilikinya.
Astri Wahyuningsih, Marine Inspector Ditkapel Ditjen Hubla Kemenhub menjelaskan ada dua
item prinsip yang masih belum terpenuhi dari KMP Kirana II ini dan harus
diperbaiki sebelum H-9 menjelang Lebaran.
"Life Jacket (jaket pelampung)
masih kurang pluit, lampu, dan identitas kapal. Kedua Life Craft (kapal sekoci) yang masih banyak yang belum terikat
dengan benar. Semuanya mudah diperbaiki sebelum H-9," tutur Astri.
Selain melakukan uji petik, Balai Kesehatan
Kerja Pelayaran (BKKP) melakukan test narkoba kepada 20 awak kapal dimana
hasilnya semua negatif.
"Sebelumnya telah dilakukan test yang
narkoba kepada 19 kru kapal dengan hasil seluruhnya negatif. Kemudian kali ini
kita juga melaksanakan test lagi kepada 20 awak kapal dimana hasilnya juga
negatif,"papar Astri. (www.dephub.go.id/ pulo lasman simanjuntak)