Industri Galangan, Tanpa Kapal Asing, Hemat Rp 15 Triliun Setahun -->

Iklan Semua Halaman

Industri Galangan, Tanpa Kapal Asing, Hemat Rp 15 Triliun Setahun

Pulo Lasman Simanjuntak
07 Juli 2015
Jakarta,eMaritim.Com,-Pengem­bangan industri galangan kapal nasional dipastikan menjadi salah satu prioritas industri nasional. Bahkan, Presiden Joko Widodo te­lah memerintahkan kementerian, institusi dan BUMN wajib membeli kapal dari galangan kapal nasional dan tidak lagi membeli kapal dari luar negeri.
 
“Urgensi pengembangan industri galangan atau shipyard juga agar kita bisa menghemat 1,25 mi­liar dolar AS atau Rp 15 triliun per tahun dibanding jika mengimpor kapal selama ini.
Berarti ini sekaligus me­ngu­rangi defisit neraca perdagangan yang diakibatkan dari pembelian kapal impor,” ujar Menperin Saleh Husin usai buka puasa ber­sama di kediamannya kawasan Widya Chan­dra, Jakarta, belum lama ini, seperti dikutip dari HU.Suara Karya, Rabu (1/7/2015).

Pengembangan industri galang­an kapal juga akan meningkatkan industri pendukung perkapalan di dalam negeri seperti perbankan nasional, lembaga pembiayaan, asuransi, dan komponen.

“Langkah strategis ini sesuai Nawa Cita pemerintahan kita. Pak Jokowi bahkan telah langsung menginstruksikan agar kemente­rian, lembaga dan BUMN wajib membeli kapal dari galangan dalam negeri,” ujarnya sembari mene­kan­kan langkah ini mendo­rong ke­mandirian industri galangan kapal untuk mendukung Poros Maritim Dunia.

Saleh Husin mencontohkan, Kementerian Kelautan dan Perikan­an telah memperhitungkan pembelian kapal-kapal dalam lima tahun ke depan. Sedangkan perusahaan-perusahaan BUMN membutuhkan kapal sebanyak 80 unit.

“Dari situ, terlihat jelas bagai­mana dahsyatnya dampak pembelian kapal ke galangan kapal nasional,” ujarnya.

Di Indonesia, terdapat 250 galangan kapal. Sebanyak 105 perusahaan berada di Batam dan 145 unit di luar Batam. Menperin juga memastikan dukungan bahan baku berupa baja untuk industri galangan kapal.

“Produk baja dari PT Krakatau Steel dan Krakatau Posco telah mumpuni mendukung industri ini. Intinya kita siap, apalagi sudah didukung dan diperintahkan Presiden,” tegasnya. (juntak/siman)