Pembajakan Tanker, Pangarmabar Jamin Keamanan Laut -->

Iklan Semua Halaman

Pembajakan Tanker, Pangarmabar Jamin Keamanan Laut

Pulo Lasman Simanjuntak
10 Juli 2015
Jakarta,eMaritim.Com,- Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksda TNI A Taufiq R menjamin langsung keamanan dan keselamatan para pengguna lalu lintas laut di wilayah perairan Indonesia, seperti Selat Malaka. Segala bentuk kejahatan di laut, tak akan ditolerir.

“Kami sangat serius memerangi segala bentuk kejahatan di laut,” tegas Taufiq dalam jumpa pers penggagalan pembajakan kapal tangker berbendera Malaysia, MT Orkim Harmoni di Mako Gugus Keamanan Laut Koarmabar, Batam, Kepulauan Riau, belum lama ini, seperti dikutip dari HU.Suara Karya.

Ikut hadir Komandan Guskamlaarmabar Laksma TNI Abdul Rasyid K dan Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksma TNI Sulistiyanto.

Kejahatan di laut, diantaranya pencurian, perompakan hingga pembajakan dengan menggunakan senjata. Utamanya terkait kejahatan lintas negara atau transnational crimes.

Pembajakan Orkim Harmony di perairan Malaysia, 1 Juni 2015, berhasil digagalkan Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) bekerja sama dengan otorotas Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

Sebanyak 22 anak buah kapal (ABK) Orkim berhasil ditemukan selamat, walaupun seorang diantaranya mengalami luka tembak. ABK yang terluka sebelumnya sempat melakukan perlawanan hingga akhirnya pembajak melepaskan tembakan.

Jumlah perompak sebanyak delapan orang ditangkap pihak otoritas Vietnam dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Sementara, Koarmabar sendiri telah mendalami kasus ini. Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) diterjunkan dan berhasil menemukan kapal TB Meulaboh yang digunakan perompak membajak Orkim Harmony.

TB Meulaboh ditemukan tersembunyi di perairan Batam, Kepulauan Riau. “Para perompak yang ditangkap mengakui menggunakan kapal ini untuk merompak,” ujar Pangarmabar.

Saat ini Tim WFQR Koarmabar sedang melakukan pengejaran terhadap kelompok lain yang diduga berhubungan dengan para pelaku perompakan yang menggunakan TB Meulaboh.

Kelompok itu merupakan otak sindikat, perekrut perompak, pemberi informasi, phantom ship/kapal penampung, broker dan pembeli serta eksekutor lapangan atau perompak itu sendiri. (siman/juntak)