Jakarta,eMaritim.Com,- Kalangan produsen pipa khusus untuk kepentingan industri minyak bumi dan gas atau migas mengeluhkan permintaan yang lesu.Kondisi ini akibat kegiatan pengeboran berkurang seiring penurunan harga minyak dunia.
"Kondisi ini akan semakin parah jika pemerintah tidak melindungi produksi dalam negeri secara keseluruhan," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Produseb Oil Country Tubular Goods (OCTG) and Accessories Soelasno Lasmono di Jakarta, Senin (27/7/2O15) seperti dikutip dari HU.Kompas, Selasa (28/7/2O15).
Soelasno menuturkan, pada kondisi normal kebutuhan rata-rata pipa untuk kepentingan industri migas sekitar 2OO.OOO ton per tahun.Kementerian Perindustrian memperkirakan kebutuhan pipa untuk kegiatan migas saat ini hanya berkisar 4O.OOO sampai 5O.OOO ton.
Kapasitas produksi industri pipa migas di Indonesia mencapau 1,2 juta ton.(lasman simanjuntak)
"Kondisi ini akan semakin parah jika pemerintah tidak melindungi produksi dalam negeri secara keseluruhan," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Produseb Oil Country Tubular Goods (OCTG) and Accessories Soelasno Lasmono di Jakarta, Senin (27/7/2O15) seperti dikutip dari HU.Kompas, Selasa (28/7/2O15).
Soelasno menuturkan, pada kondisi normal kebutuhan rata-rata pipa untuk kepentingan industri migas sekitar 2OO.OOO ton per tahun.Kementerian Perindustrian memperkirakan kebutuhan pipa untuk kegiatan migas saat ini hanya berkisar 4O.OOO sampai 5O.OOO ton.
Kapasitas produksi industri pipa migas di Indonesia mencapau 1,2 juta ton.(lasman simanjuntak)