Jakarta,eMaritim.Com, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan, seluruh anggota Indonesian National Shipowners Association
(INSA) harus mengutamakan safety.
Karena safety atau keselamatan ini menjadi inti dalam kegiatan bisnis pelayaran maupun bisnis
lainnya.
"Soal safety saya tidak mau
ditawar-tawar, karena itu merupakan kewajiban yang tidak boleh ditawar. Kalau
mau tawar menawar dengan perusahaan asuransi silahkan, tapi tidak soal safety," kata Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
pada saat memberikan sambutan dalam Rapat Umum Anggota ke 16 INSA di Jakarta,
Kamis (20/8/2015).
Terkait dengan safety ini, Menhub
mengaku sudah beberapa kali memanggil Direktur Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
Rudianto untuk mendengarkan kesiapan dalam melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal
milik anggota INSA yang beroperasi di Inndonesia.
BKI lanjut Jonan, harus jauh lebih siap. Investasi yang dilakukan untuk
peralatan memang besar, tapi itu harus dilakukan. Disamping itu, sumber daya
manusia yang akan melakukan inspeksi dan pemeriksaan harus ditingkatkan supaya
tugas bisa dilakukan dengan baik.
"Pemeriksaan harus dilakukan dengan benar dan teliti. Karena BKI dalam
melakukan sertifikasi atas nama pemerinntah," kata Jonan.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto sependapat dengan Menhub, bahwa safety adalah sesuatu hal yang tidak
bisa ditawar. Ia mengaku sudah berulang kali menyampaikan hal tersebut kepada
anggotanya dalam berbagai pertemuan dengan anggotanya.
Carmelita meyakinkan bahwa tidak ada satupun anggotanya yang mencoba
bermain-main dengan safety baik itu
untuk kapal cargo, tongkang apalagi kapal penumpang. Karena resiko yang akan
ditanggung juga besar.
Kalau safety diabaikan kemudian
ada kecelakaan, perusahaan itu juga yang rugi. Apalagi kalau dari hasil
penyelidikan resmi KNKT, Kepolisian atau pihak independent menyatakan bahwa kecelakaan ditimbulkan akibat
kecerobohan dan ada unsur kesengajaan maka pihak asuransi juga tidak akan
membayar klaimnya. Belum lagi kerugian moril yang akan menghancurkan
kredibilitas pengusaha tersebut.
Wakil Ketua Umum Lolok Sudjatmiko mengatakan, BKI terfokus pada pemeriksaan
bagian mesin dan lambung. Selama ini tidak pernah ada masalah dalam hal
sertifikasi. Demikian juga saat docking,
semuanya dicek demi terjaminnya keselamatan. (www.dephub.go.id/eykel lasflorest/pulo lasman simanjuntak)