Jakarta,eMaritim.Com,,-
Kementerian Perhubungan memastikan seluruh penumpang kapal motor (KM)
jenis RO-RO Wihan Sejahtera yang terbalik di Teluk Lamong, Tanjung Perak
Surabaya, Minggu (16/11) lalu dalam kondisi selamat.
Kepastian itu diungkapkan
Direktur Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit
dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (17/11/2015).
Bobby menuturkan, sebelum KM
Wihan Sejahtera yang akan berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
menuju Labuhan Bajo (NTT) tenggelam, seluruh penumpang telah berhasil
dievakuasi.
Jumlah penumpang kapal
dengan bobot 9.756 GT sebanyak 25 ABK (anak buah kapal)
dan 147 penum pang. Selain itu juga memuat 64 kendaraan roda empat
besar dan kecil.
"Seluruh penumpang
berhasil dievakuasi seluruhnya dalam kondisi selamat. Sampai saat ini, belum
ada keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarganya," jelas Bobby.
Namun demikian, kata Bobby, pihaknya membuka Posko di Tanjung Perak untuk
memberi informasi ataupun menerima laporan dari masyarakat jika ada anggota
keluarganya yang menjadi penumpang KM Wihan Sejahtera dan belum kembali
ke rumah.
"Sampai pagi tadi (Selasa
pagi) tidak ada laporan dari masyarakat yang kehilangan anggota
keluarganya sebagai penumpang KM Wihan Sejahtera," terang Bobby.
Mengenai jumlah penumpang yang
dikabarkan terjadi perbedaan dalam manifest,
Bobby menjelaskan, hal itu kemungkinan terjadi, karena adanya
perbedaan pencatatan mengenai sopir dan kernet truk.
"Mungkin pencatatan
sopir dan kenek truk beda. Ada yang memasukkan sebagai penumpang ada yang tidak
mencatat. Namun pada intinya, kernet dan sopir truk juga merupakan
penumpang," papar Bobby.
Bobby menampik jika kecelakaan
KM Wihan Sejahtera akibat kelebihan muatan. Karena dari spesifikasi kapal dengan
bobot 9.756 GT, dengan muatan yang ada belum mencapai maksimal muatan. "Muatan
yang diangkut belum mencapai beban maksimal KM Wihan Sejahtera," kata
Bobby.
Untuk mengetahui penyebab
kecelakaan tersebut, terang Bobby, pihaknya menurunkan tim dari Syahbandar
Pelabuhan Tanjung Perak dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian
Perhubungan.
Ia mengungkakpkan banyak
dugaan kemungkinan penyebab tenggelamnya KM Wihan Sejahtera, seperti terjadi
kebocoran lambung kapal, pergeseran posisi angkutan ataupun tersenggol bangkai
kapal yang ada di alur tersebut. "Di alur yang dilalui KM Wihan Sejahtera
terdapat bangkai kapal Tantohari. Ada kemungkinan tersenggol bangkai kapal
tersebut sehingga kapal bocor," papar Bobby.
Bobby menambahkan, karena
tenggelamnya KM Wihan Sejahtera berada di alur kapal dan berada pada kedalaman
sekitar 13 meter, agar tidak mengganggu lalu lintas kapal lainnya, di tempat
tersebut sudah ditandai kenavigasian dan bangkai kapal Wihan Sejahtera segera diangkat,"
jelas Bobby.
Selain dari Kementerian
Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga menurunkan
tim untuk melakukan investigasi kecelakaan KM Wihan Sejahtera. (www.dephub.go.id/lasman simanjuntak)