Semarang,eMaritim.Com,-Sebanyak 1.281 orang eks anggota Gafatar
tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, dengan
menggunakan KM Dharma Ferry 2, pada pukul 18.30 WIB, Rabu (27/1/2016).
Kapal yang termasuk jenis Ro-Ro ini mengangkut kendaraan pribadi milik eks Gafatar, di antaranya 39 sepeda motor, 19 sepeda kayuh, dan 5 mobil pribadi. Kedatangan kapal ini mundur dari yang telah dijadwalkan karena sempat terkendala hujan deras di perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas, polisi dan tim kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Emas langsung mendata dan memeriksa kesehatan para eks Gafatar.
Kapal yang termasuk jenis Ro-Ro ini mengangkut kendaraan pribadi milik eks Gafatar, di antaranya 39 sepeda motor, 19 sepeda kayuh, dan 5 mobil pribadi. Kedatangan kapal ini mundur dari yang telah dijadwalkan karena sempat terkendala hujan deras di perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas, polisi dan tim kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Tanjung Emas langsung mendata dan memeriksa kesehatan para eks Gafatar.
Sebelumnya, Senin (25/1/2016) sebanyak 351
eks anggota Gafatar juga telah tiba terlebih dahulu di Pelabuhan Tanjung
Emas dengan kapal KRI Teluk Gilimanuk yang dipimpin Mayor AL Antonius.
Kapal tersebut bersandar tepat pukul 07.00 WIB. Sama halnya dengan para eks Gafatar yang tiba Rabu petang, mantan anggota Gafatar ini juga dievakuasi dan didata oleh Polisi. Sebagian besar eks Gafatar juga diperiksa oleh petugas kesehatan.
Ratusan mantan anggota Gafatar ini mengalami kelelahan dan dehidrasi, sehingga begitu tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, petugas kesehatan dengan tanggap memberikan pertolongan pertama.
Kapal tersebut bersandar tepat pukul 07.00 WIB. Sama halnya dengan para eks Gafatar yang tiba Rabu petang, mantan anggota Gafatar ini juga dievakuasi dan didata oleh Polisi. Sebagian besar eks Gafatar juga diperiksa oleh petugas kesehatan.
Ratusan mantan anggota Gafatar ini mengalami kelelahan dan dehidrasi, sehingga begitu tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, petugas kesehatan dengan tanggap memberikan pertolongan pertama.
Salah satu anggota eks Gafatar, Tini
(30) yang berasal dari Yogyakarta mengatakan bahwa dirinya baru sebulan
tinggal di Mempawah, Kalimantan Barat. Ia terkejut ketika dihadang oleh
puluhan laki-laki yang memaksa dirinya dan keluarga untuk kembali ke
Jawa Tengah. Dalam keadaan yang masih lemas dan bingung, Tini hanya bisa
pasrah dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Penjagaan di Pelabuhan Tanjung Emas
Semarang juga diperketat oleh ratusan pihak Kepolisian, TNI, Port
Security Pelabuhan, dan pihak pengamanan lainnya. Berbeda dengan eks
Gafatar yang telah tiba dua hari yang lalu, Wakil Gubernur Jawa Tengah
Heru Sudjatmoko turut hadir dalam evakuasi pada pagi hari, kemudian
disusul kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sekaligus
memimpin pelepasan bus yang mengangkut para eks Gafatar pada pukul 13.00
WIB.
Hingga larut malam, petugas masih terus melakukan pendataan dan menaikkan para warga eks Gafatar ke
dalam bus, keberangkatan bus dibagi dalam tiga gelombang. Gelombang
pertama terdiri dari 11 bus yang dikawal dua unit mobil PJR Polri dan
satu unit mobil PJR Dishub.
Gelombang kedua juga 11 bus dengan dikawal tiga mobil, sedangkan gelombang ketiga 12 bus. Tiap satu bus akan dijaga anggota pengamanan terdiri dari dua personel Brimob, satu personil TNI, satu personil Satpol PP, dan Dinas Perhubungan yang akan mengantarkan mereka ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, untuk mengikuti pembinaan dari NU dan Muhammadiyah.
Setelah itu, baru mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing.(press release/www.pelindo.co.id/lasman simanjuntak)
Gelombang kedua juga 11 bus dengan dikawal tiga mobil, sedangkan gelombang ketiga 12 bus. Tiap satu bus akan dijaga anggota pengamanan terdiri dari dua personel Brimob, satu personil TNI, satu personil Satpol PP, dan Dinas Perhubungan yang akan mengantarkan mereka ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, untuk mengikuti pembinaan dari NU dan Muhammadiyah.
Setelah itu, baru mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing.(press release/www.pelindo.co.id/lasman simanjuntak)