9 Alasan kenapa kapal Revalia 2 dan Wihan Sejahtera cepat terbalik dan tenggelam -->

Iklan Semua Halaman

9 Alasan kenapa kapal Revalia 2 dan Wihan Sejahtera cepat terbalik dan tenggelam

05 Maret 2016

9. Alasan kenapa kapal Wihan Sejahtera dan Ravelia 2 cepat tenggelam
 
Jakarta 5 Maret 2016 , www.emaritim.com
Kapal Ferry jenis RoRo ( Roll On Roll Off ) adalah salah satu jenis kapal yang tidak populer untuk tempat bekerja bagi pelaut. Memiliki kemampuan angkut penumpang dan kendaraan kapal jenis ini berlayar umumnya sangat pendek, bahkan hanya beberapa jam dari pelabuhan ke pelabuhan lainnya .
Tetapi hal yang mendasar dari rentannya kapal jenis ini atas kecelakaan yang berkibat kapal tenggelam adalah safety dari kapal itu sendiri yang memang rumit. Berikut adalah alasan safety dari sebuah kapal jenis RoRo yang menjadi perhatian Ship's designer, perusahan pelayaran, operator dan pelaut .
1.Stabilitas                                                           
Secara mendasar kapal ini memiliki ruang muat yang tinggi, dimana kendaraan ditempatkan diatas deck jauh melebihi tingginya tangki double bottom , hal ini secara mendasar membuat Center of Gravity dari kapal ini sangat besar atau dengan kata lain kapal memiliki GM ( titik Gravity ke titik Metacentric ) yang kecil. Ditambah lagi dengan akomodasi dari penumpang dan crew yang berada bahkan lebih tinggi lagi dari Cargo bay, maka stabilitas selalu menjadi masalah serius untuk kapal jenis ini.
2.Free board yang kecil
Umumnya kapal RoRo memiliki free board yang kecil, disebabkan karena Axis dari Ramp door biasanya tidak jauh dari garis air, ini dimaksudkan agar kendaraan yang masuk dan keluar tidak mendaki terlalu tinggi yang juga akan membahayakan saat di pelabuhan. Karena rendah nya free board, maka disaat kapal miring resiko air masuk kedalam kapal menjadi sangat besar, apalagi jika pintu pintu tersebut tidak dirawat ke kedapannya (water tight).
3.Ramp Door
Dikarenakan sebagai akses keluar masuk kendaraan, maka ini menjadi salah satu titik lemah kapal RoRo. Pentingnya menjaga agar kendaraan yang lewat tidak melebihi SWL dari ramp itu adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Apabila Ramp door sudah tidak lurus dikarenakan muatan muatan yang berat, maka secara otomtis Ramp door tersebut tidak kedap air lagi. Peranan jembatan timbang di pelabuhan adalah salah satu kunci kapal RoRo bisa bertahan lama atu tidak. 
4.Sedikit nya Transverse Bulkhead
Di kapal jenis lain, palka kapal dibagi menjadi beberapa bagian dan dipisahkan oleh bulk head. Sementara di kapal RoRo hal tersebut tidak bisa dibuat, karena muatan nya tidak dimuat vertical dari atas, tetapi kendaraan masuk dari belakang atau depan dan dikemudikan ke sisi depan, belakang, kiri dan kanan. Inilah juga yang membuat kapal ini rawan terhadap bahaya kebakaran dan kemasukan air, dimana api atau air  bisa menjalar ke seluruh bagian kapal tanpa dihalangi bulkhead.
5.Letak Alat Alat Penyelamatan
Tingginya letak alat keselamatan membuat penumpang dan crew sulit menjangkaunya. Disaat kapal miring, sekoci dan life raft yang bisa dipakai hanya lah di satu sisi saja (sisi kering/ yang tidak tenggelam). Untuk mencapai sekoci dan Life raft yang letaknya sangat tinggi disaat kapal miring adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh orang orang terlatih saja.
6.Cuaca
Dikarenakan kecilnya stabilitas kapal , maka Momen Penegak ( GZ / Righting Arm ) juga kecil . Ini membuat kapal bereaksi lambat apabila mendapat external force dari luar seperti angin dan ombak . Dikapal jenis lain yang letak muatannya  rendah, momen penegak kapal tersebut cukup besar dan selalu bisa mengembalikan external force dengan lebih cepat dibanding kapal-kapal jenis RoRo atau juga kapal penumpang.
7.Cargo Stowage
Sulit memilih kendaraan apa yang ideal untuk dimuat lebih dahulu atau dimuat di lower hold atau di upper hold. Karena sifat pemuatan yang first come first in , maka ada kamungkinan kendaraan kendaraan yang berat dimuat di titik yang lebih tinggi dari kendaraan ringan. ini menyebabkan buruknya pengaturan stabilitas kapal.
8. Lashing muatan.
Ini adalah salah satu kegiatan yang jika tidak dilakukan akan menjadi PEMBUNUH kapal kapal jenis RoRo . Seperti diketahui bahwa kapal ini memiliki stabilitas yang kecil, maka jika mendapat tekanan ombak/ angin maka kapal jenis ini bereaksi lambat. Apabila kendaraan didalamnya tidak di lashing dan bergerer ke sisi yang rendah, maka ini akan menjadi seperti efek bola salju , semakin kapal rolling (goyang ke kiri dan ke kanan) maka kendaraan tersebut akan mengarah ke sisi yang rendah. Umumnya kapal mengalami Capsize (tebalik) dikarenakan muatan yang tidak di lashing .
Keadaan diatas adalah gambaran rentannya kapal RoRo terhadp bahaya terbalik atau tenggelam. Apabila kapal yang dirawat dengan baik saja sudah begitu rentan bahaya, bisa dibayangkan resikonya dari efek tambahan faktor ke 9 dibawah ini.
9. Faktor yang tidak terukur .
Kapal yang tidak terawat, tua, peralatan keselamatan tidak lengkap, crew tidak memiliki good seamanship pactice yang baik, ditambah lagi jika otoritas pelabuhan yang tidak pernah memeriksa kapal kapalnya, maka itulah kira kira jawaban kenapa Wihan Sejahtera , Ravelia 2 dan kapal-kapal jenis ini sebelumnya mengalami kecelakaan dan tenggelam.
Penulis bekerja selama 5 tahun di kapal RoRo dan Ropax , melayani rute Finlandia-Germany- Spain.