Akhirnya Direct Call Ada di Pelabuhan Jayapura -->

Iklan Semua Halaman

Akhirnya Direct Call Ada di Pelabuhan Jayapura

Reporter eMaritim.Com
11 April 2016

Papua, eMaritim.com - Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Doso Agung bersama Gubernur Papua Lukas Enembe, akhirnya resmi melepas pelayaran langsung atau direct call ekspor perdana dari Papua menuju ke negara tujuan ekspor China, dengan memberangkatkan 40 kontainer komoditas kayu olahan pada Sabtu, (09/04/2016) lalu.

Menurut berita yang dilansir Pelindo IV itu ,Doso Agung mengatakan melalui ekspor dan impor langsung dari dan ke Papua, akan mampu meningkatkan indeks perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Papua. "Dengan direct call ini, pengusaha Papua juga dapat menghemat waktu pengiriman 10 hari dan hemat biaya hampir US$300 hingga US$600 per kontainer," kata Doso Agung seperti dikutip bisnis.com, Minggu (10/4/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Doso Agung juga mengajak Pemda Papua untuk berinvestasi mengembangkan Pelabuhan Jayapura sebagai pelabuhan internasional, sehingga nantinya Pemda Papua dapat melakukan konversi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semula bersumber dari pertambangan dan kehutanan, menjadi usaha di bidang jasa atau servis kepelabuhanan.

"Kalau usaha pertambangan dan kehutanan kan ada batas masanya, tetapi kalau usaha jasa atau servis di bidang kepelabuhanan akan menghasilkan manfaat selamanya. Selain juga dapat melancarkan perdagangan dan ekonomi di Papua," ujarnya.

Sementara itu, dalam nota kesepahaman atau MoU terkait direct call yang telah ditandatangani antara Pemda Papua dengan Pelindo IV juga tertuang rencana peningkatan kerjasama di bidang ekspor impor dan pengembangan kepelabuhanan di wilayah Papua. Saat ini, jumlah komoditas ekspor langsung dari Papua masih berkisar rerata 40 kontainer per minggu.

Pelindo IV berkeyakinan bahwa ke depan jumlah itu akan dapat ditingkatkan, melalui pengembangan potensi ekspor komoditas lainnya di masa mendatang seperti produk ikan beku, hasil laut olahan dan rumput laut.

Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan ekspor perdana dari Papua merupakan langkah awal menuju visi kemandirian Papua dan mewujudkan kesejahteraan pengusaha dan masyarakat Papua.

Menurutnya, ini adalah karya nyata yang dilakukan Pemda Papua dan Pelindo IV, riil dan konkrit, tidak hanya teori atau wacana, serta langsung bisa dinikmati dan keliatan hasilnya untuk kemudahan pengusaha dan kesejahteraan masyarakat Papua.

"Kami yakin, untuk tahap selanjutnya volume komoditas ekspor dari Papua akan dapat di tingkatkan dari waktu ke waktu. Jika sekarang hanya 40 kontainer per minggu, mungkin selanjutnya bisa 100 kontainer per minggu dan itu akan terus meningkat," ungkapnya.

Sebelumnya kata dia, hasil kayu olahan asli Papu jika akan dikirim ke luar negeri harus melalui antar pulau dulu seperti ke Surabaya atau Jakarta, sehingga status ekspornya adalah di Surabaya atau Jakarta, di samping double handling turun naik pindah kapal sehingga biayanya tinggi.

 Akibatnya lanjut dia, pengusaha dan masyarakat Papua tidak mendapatkan benefit yang maksimal karena selain biaya logistik yang mahal, juga waktu tempuh ke negara tujuan ekspor menjadi sangat lama.

"Namun dengan direct call ini, ekspor langsung dari Papua akan merangsang pengusaha dan masyarakat untuk menumbuh kembangkan usaha makro maupun mikro yang berorientasi ekspor. Kami berharap, agar Pelindo IV dapat terus membantu mengkonsolidasikan upaya peningkatan komoditas ekspor di wilayah Papua," pungkasnya. (Pelindo IV / Rhp) (Sumber Foto: Bisnis.com)