Komentar
Jakarta, eMaritim.com – Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Parigi (Toboli) di Sulawesi Tengah. Pelabuhan yang dibangun dengan biaya APBN sebesar sebesar Rp. 26,9 miliar ini akan diresmikan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan pada 1 April 2016 di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Pelabuhan Penyeberangan Parigi (Toboli) direncanakan melayani lintas penyeberangan antar provinsi, yaitu Pelabuhan Penyeberangan Parigi (Toboli) di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah dengan Pelabuhan Penyeberangan Marisa, Kabupaten Pohuwanto, Provinsi Gorontalo yang berjarak 120 mil. Namun tidak menutup kemungkinan di masa mendatang akan melayani lintas Toboli–Wakai, mengingat Wakai merupakan tujuan pariwisata. Lintas penyeberangan Toboli-Marisa merupakan lintas penyeberangan perintis yang akan dilayani oleh Kapal Ro-Ro KMP Cengkih Afo yang memiliki kapasitas angkut 14 unit kendaraan campuran dan 329 penumpang yang saat ini melayani lintas penyeberangan Marisa–Wakai–Ampana.
Dengan beroperasinya pelabuhan penyeberangan Parigi (Toboli) dengan layanan penyeberangan perintis antar provinsi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong yang resmi menjadi kabupaten otonom pada tahun 2002. Salah satunya mendorong perekonomian di sekitar Teluk Tomini di Kabupaten Parigi Moutong yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya serta mengandung potensi sumber daya perikanan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan sangat mendukung optimalisasi pelayanan penyeberangan perintis di daerah tersebut. Hal tersebut sejalan dengan fokus kerja Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk terus meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana jasa transportasi serta meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi kepada masyarakat.
Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Parigi (Toboli) yang berada di Kabupaten Parigi Moutong ini merupakan wujud pembangunan yang Indonesia sentris, sesuai dengan Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah–daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (dephub.go.id / Rhp)
