Menteri KKP Susi Pudjiastuti Ingin Perkuat Pendataan Hasil Tangkapan Ikan di Perairan Indonesia -->

Iklan Semua Halaman

Menteri KKP Susi Pudjiastuti Ingin Perkuat Pendataan Hasil Tangkapan Ikan di Perairan Indonesia

Pulo Lasman Simanjuntak
22 April 2016
 Glasgow, eMaritim.Com,- - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin memperkuat pendataan hasil tangkapan ikan di perairan Indonesia.
Tujuannya, agar diketahui seberapa besar potensi perikanan Indonesia sebenarnya.
Selain itu untuk memetakan potensi perikanan di masing-masing wilayah perairan terkait jenis dan ukuran ikan.
Terkait hal itu, Menteri Susi menjalin kerjasama dengan Traceall Global Limited, perusahaan Skotlandia yang bergerak dalam layanan jasa sistem pendataan harian perikanan secara elektronik atau elektronik logbook.
"Sekarang ikan sudah banyak, tapi kita tidak tahu secara pasti berapa banyak ikan yang ditangkap dan seberapa besar potensinya," kata Susi Kamis (21/4/2016) saat berkunjung ke kantor Traceall Global di Glasgow Skotlandia, seperti dilaporkan Wartawan Kompas.com M Fajar Marta.
Menurut Susi, pendataan hasil tangkapan harian  merupakan elemen penting untuk menciptakan sistem penangkapan ikan yang memberi manfaat dan berkesinambungan.
Dalam kesempatan tersebut disepakati kerjasama ujicoba (pilot project) untuk mencoba sistem dan aplikasi electronic logbook yang ditawarkan Traceall selama tiga bulan.
Ujicoba akan menggunakan lima kapal nelayan Indonesia di bawah 30 GT dan akan dilangsungkan di perairan Indonesia. Traceall tidak mengenakan biaya untuk ujicoba ini.
Kesepakatan ujicoba ditandatangani Direktur Pelabuhan KKP Agus Suherman dan CEO Traceall Global Alan Steele disaksikan Menteri Susi dan Dirjen Budidaya KKP Slamet Soebjakto.
Lebih cepat
Agus Suherman mengatakan, selama ini, data perikanan harian dikumpulkan secara manual.
Nelayan menulis di kertas mengenai jumlah dan jenis ikan yang ditangkap.
Cara ini tidak efektif dan menyulitkan nelayan sehingga banyak nelayan yang malas mendata hasil tangkapannya. 
"Dengan elektronik logbook, nelayan tinggal menulisnya pada aplikasi yang telah tersedia di telepon seluler. Cara ini memudahkan nelayan sehingga nelayan dapat melaporkan hasil tangkapannya dengan benar," kata Agus.
Selain itu, KKP selaku otoritas, bisa menerima data tangkapan secara riil time sehingga bisa lebih cepat untuk melakukan perencanaan dan mengambil keputusan. (**/lasman simanjuntak)
sumber berita dan foto : kompas.com