Glasgow, eMaritim.Com,- - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ingin memperkuat pendataan hasil tangkapan ikan di perairan Indonesia.
Tujuannya, agar diketahui seberapa besar potensi perikanan Indonesia sebenarnya.
Selain itu untuk memetakan potensi perikanan di masing-masing wilayah perairan terkait jenis dan ukuran ikan.
Terkait hal itu, Menteri Susi menjalin kerjasama dengan Traceall
Global Limited, perusahaan Skotlandia yang bergerak dalam layanan jasa
sistem pendataan harian perikanan secara elektronik atau elektronik
logbook.
"Sekarang ikan sudah banyak, tapi kita tidak tahu secara pasti
berapa banyak ikan yang ditangkap dan seberapa besar potensinya," kata
Susi Kamis (21/4/2016) saat berkunjung ke kantor Traceall Global di
Glasgow Skotlandia, seperti dilaporkan Wartawan Kompas.com M Fajar Marta.
Menurut Susi, pendataan hasil tangkapan harian merupakan elemen
penting untuk menciptakan sistem penangkapan ikan yang memberi manfaat
dan berkesinambungan.
Dalam kesempatan tersebut disepakati kerjasama ujicoba (pilot
project) untuk mencoba sistem dan aplikasi electronic logbook yang
ditawarkan Traceall selama tiga bulan.
Ujicoba akan menggunakan lima kapal nelayan Indonesia di bawah 30
GT dan akan dilangsungkan di perairan Indonesia. Traceall tidak
mengenakan biaya untuk ujicoba ini.
Kesepakatan ujicoba ditandatangani Direktur Pelabuhan KKP Agus
Suherman dan CEO Traceall Global Alan Steele disaksikan Menteri Susi dan
Dirjen Budidaya KKP Slamet Soebjakto.
Lebih cepat
Agus Suherman mengatakan, selama ini, data perikanan harian dikumpulkan secara manual.
Nelayan menulis di kertas mengenai jumlah dan jenis ikan yang ditangkap.
Cara ini tidak efektif dan menyulitkan nelayan sehingga banyak nelayan yang malas mendata hasil tangkapannya.
"Dengan elektronik logbook, nelayan tinggal menulisnya pada
aplikasi yang telah tersedia di telepon seluler. Cara ini memudahkan
nelayan sehingga nelayan dapat melaporkan hasil tangkapannya dengan
benar," kata Agus.
Selain itu, KKP selaku otoritas, bisa menerima data tangkapan
secara riil time sehingga bisa lebih cepat untuk melakukan perencanaan
dan mengambil keputusan. (**/lasman simanjuntak)
sumber berita dan foto : kompas.com