Pelabuhan Merauke Akan Lakukan Direct Call -->

Iklan Semua Halaman

Pelabuhan Merauke Akan Lakukan Direct Call

Reporter eMaritim.Com
05 April 2016

Merauke, eMaritim.com - Pemerintah Kabupaten Merauke tengah menjajaki peluang untuk melakukan sistem pengapalan langsung ke negara tujuan ekspor/impor atau direct call dari Pelabuhan Merauke.

Bupati Merauke Frederikus Gebze mengatakan, saat ini pihaknya masih menjajaki kemungkinan tersebut. "Kalau hal itu [direct call] nanti bisa dimungkinkan, pasti akan kita lakukan," kata Frederikus usai bertemu direksi PT Pelindo IV (Persero) di Makassar, akhir pekan lalu.

Namun menurutnya, sebelum melakukan direct call, pihaknya terlebih dahulu harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Kedua, kerja sama operasi atau KSO antara Pelindo IV dan Pemkab Merauke harus lebih disinergikan dulu.

"Kemudian baru kita bisa lakukan direct call atau ekspor langsung. Mudah-mudahan ini bagian dari keinginan kita bersama untuk membangun Indonesia," ucapnya.

Lebih jauh Frederikus mengatakan, Merauke cukup terkenal dengan komoditas dibidang pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, perkebunan, serta pariwisata dan olah raga. Selama ini lanjut dia, hasil kelautan dan perikanan dari wilayah tersebut rerata di ekspor ke Thailand dan China, bekerja sama dengan pengusaha lokal setempat.

Sementara untuk crude palm oil (CPO) yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit yang ada di daerah itu kata dia, sejauh ini pengirimannya baru ke negara-negara di sekitar Asia. "Kedepan, selain melayani seluruh kebutuhan CPO di Papua, kami juga ingin CPO hasil perkebunan kelapa sawit yang ada di Merauke juga bisa dirasakan oleh negara-negara di Pasifik," ujarnya.

Dia mengakui, selama ini ekspor komoditas unggulan sudah dilakukan pihaknya, hanya saja masih dalam skala yang kecil. Dilihat dari sisi volume menurutnya, masih terbilang kecil karena memang masih dalam taraf industri kecil, belum menjadi sebuah industri yang besar.

"Untuk sekali ekspor baru sekitar 10 sampai 15 kontainer dalam sebulan. Jadi memang masih dibawah standar dan kita membutuhkan partner atau mitra seperti BUMD yang bisa dikembangkan," tukasnya. (Pelindo 4 / Rhp)