Pelabuhan Wasior, Bagian Tol Laut Penghubung Wilayah Indonesia -->

Iklan Semua Halaman

Pelabuhan Wasior, Bagian Tol Laut Penghubung Wilayah Indonesia

Reporter eMaritim.Com
07 April 2016
Papua, eMAritim.com – Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menggagas poros maritim dunia, dan kebijakan program tol lautnya, Pemerintah terus membangun pelabuhan dan infrastruktur, kali ini Pelabuhan Wasior, Papua Barat telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo guna menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia.
"Sehingga masyarakat Aceh dapat pergi ke manapun, yang dari sini pun mau ke Sumatera bisa," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika memberikan sambutan pada Peresmian Pelabuhan Wasior di Kabupaten Teluk Wondama, Selasa (5/4/2016). .

Pelabuhan Wasior merupakan salah satu pelabuhan yang menjadi bagian dari Tol Laut yang berfungsi untuk menghubungkan seluruh kabupaten di tanah air, meski tahun ini baru dilewati satu rute dari tiga rute Tol Laut. "Tahun depan akan ada 6 rute. Tiketnya disubsidi saja agar masyarakat dapat menggunakannya. Inilah yang akan mempersatukan kita," ucap Presiden Jokowi.

Selain Pelabuhan Wasior, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan bahwa pada akhir tahun 2015 dan awal 2016 telah selesai dibangun 27 pelabuhan laut. Pemerintah juga telah selesai membangun 4 Pelabuhan Penyeberangan, 7 Bandara Baru dan 12 Bandara Pemugaran. "Pemerintah juga membangun 68 pelabuhan laut lagi yang tersebar di Maluku, Papua, NTT dan Sulawesi," ujar Jokowi. 
Konektivitas Tekan Disparitas Harga

Pelabuhan-pelabuhan itu dibangun, kata Jokowi, selain untuk angkutan penumpang juga untuk mempermudah angkutan barang. Tapi, keberadaan pelabuhan di beberapa lokasi tidak serta merta menurunkan harga barang-barang, karena untuk pengangkutan barang masih memerlukan konektivitas dengan moda transportasi lainnya yang tergantung dengan sarana infrastruktur yang dimiliki.

Pria yang dulunya sebagai pengusaha mebel tersebut memberikan gambaran tentang yang terjadi di Papua. Di Merauke dimana telah ada pelabuhan, sehingga barang darimanapun sudah bisa tiba di Merauke, tapi untuk melanjutkan pengiriman kebutuhan masyarakat atau logistik ke wilayah Pegunungan Tengah diperlukan jalan darat. "Harga bensin hingga Rp. 60 ribu, semen Rp. 800 ribu karena jalan darat tidak ada. Tahun ini jalan darat bisa tembus," ucap Presiden.

Jalan darat juga tengah dibangun dari Manokwari-Wendesi-Wasior dan hanya tersisa 30 km yang belum terselesaikan. "Tahun depan semoga sudah tembus. Ini janji Menteri PU, bukan janji saya," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa konektivitas antar kota-kabupaten dan juga lintas moda transportasi akan menjadikan harga barang-barang menjadi sama di semua tempat. "Kalau semua sambung, barang-barang akan sama harganya di semua tempat," tambah Jokowi.

Jokowi juga sempat bertanya tentang harga semen di Teluk Wondama, "Berapa harga semen?" "Delapanpuluh ribu," jawab warga serempak. "Berapa harga bensin?" tanya Presiden. "Duabelas ribu," jawab warga. "Kok mahal ya? Kalau ke daerah saya akan cek bila ada kekeliruan," ucap Presiden.

Presiden menjelaskan bawah pengecekan kondisi yang terjadi di masyarakat merupakan bagian dari tugasnya. "Harus diselesaikan kalau ada masalah. Kalau ada salah harus diluruskan. Itulah perlunya turun ke bawah atau lapangan," tutur Jokowi.

Saat akan meresmikan Pelabuhan Wasior, warga yang hadir di acara tersebut berteriak, "Lampu...lampu..lampu". Presiden balik bertanya kepada warga, "Lampu? Listrik maksudnya. Hampir semua provinsi mengalami masalah krisis listrik," tambah Jokowi.

Krisis listrik ini menurutnya, terjadi karena adanya keterlambatan membangun pembangkit listrik. "Hampir di semua provinsi ada yang sehari byar-pet 8 kali, 4 kali, 3 kali. Nanti saya bicarakan dengan Bapak Bupati," ucap Jokowi. (***/SUARA.com/ Rhp)