Pelindo IV Sediakan Infratruktur Pembangunan Pelabuhan Di Kabupaten Berau Kaltim -->

Iklan Semua Halaman

Pelindo IV Sediakan Infratruktur Pembangunan Pelabuhan Di Kabupaten Berau Kaltim

Reporter eMaritim.Com
01 April 2016

Kaltim, eMaritim.com – PT Pelindo IV (Persero) menyediakan infrastruktur melalui pembangunan pelabuhan di Tanjung Batu dan terminal petikemas di Gurimbang. Dengan komitmennya terus mendukung perekonomian daerah, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Pelindo IV Gencar lakukan pembangunan pelabuhan di wilayah Indonesia Timur.

Direktur Fasilitas dan Peralatan PT Pelindo IV, Susantono mengatakan sejak 2015 pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk melakukan persiapan pembangunan terminal petikemas di Gurimbang.

"Tahun ini, kami kembali menyiapkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan di Gurimbang. Pada 2015, anggaran yang kami siapkan sebesar Rp6 miliar dan tahun ini kami siapkan lagi sekitar Rp10 miliar," kata Susantono saat menerima rombongan Komisi III DPRD Kabupaten Berau dalam kunjungan kerja ke Kantor Pusat PT Pelindo IV (Persero), Rabu (30/3/2016).

Dia mengatakan, pihaknya berencana membangun container yard (CY) di Gurimbang. Namun, hingga saat ini masih terkendala pada masalah analisis mengenai dampak lingkungan atau Amdal-nya, yang masih menunggu rekomendasi dari pemerintah daerah setempat.

Sejauh ini menurut Susantono, progress Gurimbang sudah sampai tahap penyiapan Detail Engineering Design (DED) dan persiapan pelelangan fisik, serta penyusunan dokumen lingkungan hidup. Direncanakan, pembangunannya akan dimulai tahun ini, tetapi tidak menutup kemungkinan multi years atau kontrak tahun jamak.

GM UPK Tanjung Redeb Syarifuddin Hamma mengungkapkan, saat ini luas lahan CY di Pelabuhan Tanjung Redeb 2.262 meter persegi, sementara yang efektif digunakan hanya 1.910 meter persegi.

"Saat ini, kunjungan kapal petikemas 4 sampai 5 call per bulan, dengan arus petikemas sudah mencapai 1.200 TEUs per bulan dan itu sudah melebihi kapasitas. Sedangkan dwelling time atau waktu tunggu kapal rerata 7 sampai 10 hari," jelas Syarifuddin.

Sementara itu lanjut dia, saat ini pihaknya juga melakukan pengoperasian lahan swasta di luar pelabuhan sebagai CY dengan luas kurang lebih 5.000 meter persegi dengan Handling Capasity (HC) 290 TEUs per box untuk 2 Tier, sebagai lahan alternatif. Di mana, kondisi eksisting sekarang yaitu HC kurang lebih 165 TEUs per box untuk 3 Tier.

Melihat kondisi itu, pihaknya juga berharap agar pelabuhan di Gurimbang segera terealisasi, untuk mengimbangi arus petikemas yang semakin hari semakin meningkat. Dia juga mengatakan, saat ini sudah ada tim penyusunan yang dibentuk untuk segera merealisasikan rencana itu.

"Rencananya, lahan di Gurimbang diperuntukkan khusus untuk petikemas, sedangkan untuk penumpang nantinya akan diarahkan ke Pelabuhan Tanjung Batu."

Dia mengakui, sejak tahun lalu pelayanan kapal di Pelabuhan Tanjung Redeb memang mengalami penurunan seiring menurunnya bisnis batu bara di provinsi tersebut. Tetapi, kata Syarifuddin, kondisi tersebut tertolong oleh arus pengiriman barang yang masuk melalui pelabuhan tersebut, dengan peningkatan yang cukup drastis yaitu rerata pertumbuhannya antara 10% hingga 15% setiap tahun.

"Di Tanjung Redeb, sekitar 30% barang bongkar muat di pelabuhan untuk dikirim ke Kalimantan Utara. Makanya saya berharap, semoga UPK Tanjung Redeb juga secepatnya ditingkatkan menjadi cabang," ujarnya.

Dia menambahkan, dengan dibangunnya pelabuhan di Gurimbang dan Tanjung Batu, maka Pelindo IV akan memiliki lahan sendiri karena Pelabuhan Tanjung Redeb yang eksisting saat ini, pihaknya hanya menyewa lahan.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Berau, Jasmin Hambali menegaskan tujuan utama pihaknya melakukan kunjungan ke Pelindo IV adalah untuk memastikan pembangunan pelabuhan di Gurimbang, sebab sudah sebuah keharusan karena juga sudah melebihi kapasitas atau over capasity.

"Kami juga sudah mendorong anggaran untuk mendukung rencana tersebut. Bahkan sudah dibangun jalan aspal yang menghubungkan antara Gurimbang dengan Tanjung Batu," tegas Jasmin.

Apalagi kata dia, saat ini kondisi perekonomian di Kaltim sedang menurun akibat lesunya bisnis batu bara yang sebelumnya menjadi andalan untuk sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah tersebut.

Hal itu lanjutnya, berimbas juga pada jumlah pengangguran yang semakin banyak akibat dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh perusahaan-perusahaan batu bara. Sehingga, dia berharap dengan segera dibangunnya pelabuhan di Gurimbang dan Tanjung Batu, bisa menyerap cukup banyak tenaga kerja setempat. (Pelindo IV / Rhp) (Sumber Foto: Pelindo IV)