Berlokasi di Mulut Teluk Kendari, Pelabuhan Bungkutoko Dibangun dengan Dana Rp 204,217 Miliar -->

Iklan Semua Halaman

Berlokasi di Mulut Teluk Kendari, Pelabuhan Bungkutoko Dibangun dengan Dana Rp 204,217 Miliar

Pulo Lasman Simanjuntak
06 Mei 2016
Jakarta,eMaritim.Com,- Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Bungkutoko di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang telah  diresmikan Menhub Ignasius Jonan.

 Pelabuhan yang dibangun dengan dana APBN sebesar Rp 204,217 miliar sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 ini berlokasi terpisah dari Pelabuhan Kendari saat ini. Lokasinya persis di mulut Teluk Kendari yang menjadi tempat pertemuan arus keluar masuk air laut dari Teluk Kendari serta dari Laut Banda. Letak geografis ini membuat daerah tersebut kaya dengan plankton yang disenangi berbagai jenis ikan laut dalam maupun ikan pesisir.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, dalam sambutannya menyatakan  masyarakat Sulawesi Tenggara sangat menghargai penanganan langsung oleh Menteri Perhubungan dalam pengembangan infrastruktur perhubungan di Provinsi Sulawesi Tenggara, dan peresmian beberapa pelabuhan yg terletak di 3 provinsi yg dilakukan di Bungkutoko, Sulawesi Tenggara, merupakan wujud dari sinergi dalam pembangunan.

Selanjutnya, Beliau menyatakan  ada 3 pertimbangan pembangunan pelabuhan Bungkutoko yaitu:
a. Sesuai dengan perkembangan kota
b. Sesuai dengan rencana tata ruang kota; dan
c. Bertambahnya frekuensi datang/berangkat kapal, sehingga membutuhkan pelabuhan beserta fasilitas yg memadai.

Pada lokasi ini juga akan dibangun dermaga kontainer oleh PT. Pelindo IV dalam pengembangan arus lalu lintas barang baik lokal, nasional maupun internasional. Selain dermaga kontainer, untuk memperlancar operasional kapal, akan dibangun bunker BBM dan air.

Di akhir sambutan, Gubernur mengharapkan Kemenhub mengalokasikan anggaran untuk pengerukan teluk Kendari, dan penambahan garbarata serta perpanjangan landasan di Bandara Kendari.

Menhub Jonan, dalam sambutannya menginformasikan bahwa 21 dari 35 pelabuhan yang telah diresmikan berada di Pulau Sulawesi. Beliau juga menegaskan bahwa pembangunan pelabuhan sebesar apapun harus selesai dalam 2 tahun yg dimulai saat perencanaan dan pengerjaannya.

Hal lain yg ditegaskan juga oleh Menhub Jonan bahwa KSOP Bungkutoko harus bekerjasama dengan PT. Pelindo IV dalam pengembangan dermaga kontainer yg akan dibangun oleh PT. Pelindo IV.
Terkait permintaan Gubernur Sulawesi Tenggara, Kemenhub akan mengalokasikan anggaran untuk pengerukan Teluk Kendari.

Di akhir sambutannya, Menhub menegaskan bahwa penggunan uang rakyat untuk pembangunan harus sesuai kebutuhan, sehingga masyarakat secara langsung memanfaatkannya.

Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko sendiri telah diputuskan oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 168 Tahun 1998 tentang Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu, Buton, Kolaka dan Kendari. Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko juga merupakan pengembangan dari Pelabuhan Kendari yang terkendala penegembangannya karena keterbatasan lahan pengembangan, pendangkalan perairan kolam, alur pelayaran yang sempit, dan rencana pemerintah daerah untuk membangun jembatan di atas alur pelayaran dengan tinggi bebas yang terbatas.

Selain itu, tingkat pertumbuhan pelabuhan laut Kendari pada tahun 2008, cukup tinggi ditandai data sebagai berikut: Berth Occupancy Ratio (BOR) 79%; pertumbuhan kontainerisasi mencapai 7,79% per tahun; pertumbuhan arus barang 10,2% pertahun; pertumbuhan arus peti kemas 7% per tahun. Selain itu, dengan adanya pembangunan di kawasan Bungkutoko ini akan menjadi lokomotif pembangunan Kota Kendari yang saat ini terus berbenah untuk mensejajarkan diri dengan kota-kota lain di Indonesia.

Pelabuhan Bungkutoko merupakan pelabuhan pengumpul yang memiliki kapasitas kapal kargo sebesar 6.000 DWT dan merupakan yang terbesar. Selain itu, Pelabuhan Bungkutoko juga dapat menampung kapal penumpang dengan ukuran 6.022 GT (Pelni) dengan kedalaman Faceline dermaga seluas 8 M LWS.

Fasilitas Pelabuhan Pelabuhan Bungkutoko terdiri dari dermaga seluas 188x20 M2, trestle seluas 206x8 M2, dan causeway seluas 150x8 M2. Sementara itu, lahan sisi darat Pelabuhan Bungkutoko totalnya seluas 363x200 M2 yang terdiri dari gudang seluas 15,5x25 M2, lapangan penumpukan barang seluas 25.000 M2, Kantor KSOP seluas 15,5x25 M2, pos jaga seluas 4x6 M2, jalan lingkungan pelabuhan seluas 524x10 M2. 

Plt. Dirjen Hubla Umar Aris dalam sambutannya menyatakan bahwa pembangunan Pelabuhan Bungkutoko yang dimulai sejak tahun 2009 merupakan respon dari Pemerintah dalam meningkatkan dan meratakan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Selain itu, ditegaskan juga bahwa pembangunan Pelabuhan Bungkutoko dan 8 pelabuhan lainnya merupakan implementasi dari kebijakan Presiden RI, Joko Widodo, dengan program Nawacita-nya yang fokus pada pembangunan berbasis maritim.

Pembangunan Pelabuhan Bungkutoko yang berada di Kota Kendari ini merupakan wujud pembangunan yang tidak hanya Jawa sentris akan tetapi pembangunan yang Indonesia sentris, sesuai dengan Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah–daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Selain itu, 8 pelabuhan pendukung lainnya di wilayah Sulawesi yang akan turut memperkuat konektivitas wilayah antara lain Pelabuhan Bau-Bau dengan kapasitas sandar kapal kargo sebesar 10.000 Dead Weight Tonage (DWT), Pelabuhan Wanci 3.000 DWT, Pelabuhan Maligano 1.000 DWT, Pelabuhan Kalukalukuang dengan 500 DWT, Pelabuhan Parigi dengan 1.000 DWT, Pelabuhan Teluk Malala dengan 1.000 DWT, Pelabuhan Ogoamas dengan 1.000 DWT. (**/berita/foto/www.dephub.go.id)
Editor : Pulo Lasman Simanjuntak