Beyond Cabotage Kunci Kestabilan Perusahaan Pelayaran Nasional -->

Iklan Semua Halaman

Beyond Cabotage Kunci Kestabilan Perusahaan Pelayaran Nasional

29 September 2016

Jakarta, eMaritim.com – Disaat sedang lesunya dunia pelayaran nasional, dan banyaknya perusahaan pelayaran dunia terpaksa gulung tikar, PT Humpuss Intermoda Trasnsportasi Tbk (HITS) dibawah kepemipinan Theo Lekatompessy. banyak melewati masa krisis ekonomi disaat beyond cabotage tak juga diterapkan oleh pemerintah RI.

Menurutnya perusahaan pelayaran Indonesia agar terus tetap bertahan dan bisa bernapas hingga 3 sampai 5 tahun kedepan maka implementasi beyond cabotage harus segera diterapkan, dan pemerintah wajib mendukungnya. karena para eksportir  kebanyakan ingin menggunakan kapal dari daerah asalnya, “jadi artinya Ship follow the trade, nah trade nya ini bukan ekspor tapi impor, perusahaan pelayaran kontainer akan jadi bulan-bulanan kapal asing nantinya”, tuturnya.

Theo menambahkan apabila pemerintah tak mendukung program beyond cabotage maka devisa yang ada akan lari keluar Indonesia, menurutnya perusahaan pelayaran nasional apabila ingin berkembang harus ada beyond cabotage, dan kalau mau dalam kondisi yang ‘bertahan napas’ seperti ini maka pertahankan apa yang ada saat ini.

Dalam kurang dari dua tahun terakhir (2014-sekarang) banyak perusahaan nasional yang mengeluh karena lesunya pelayaran nasional, asas cabotage yang telah dilaksanakan tahun lalu berjalan dengan lancar, tetapi dalam dunia perusahan pelayaran dibidang kontainer saat ini masih mengalami ancaman yang datang akibat penggunaan kapal asing oleh importir,

Menurut Theo, dalam dunia perusahaan kontainer dua sampai tiga tahun kedepan tidak terlalu berkilau, dan hanya sektor tertentu saja, dia menilai bahwa kemungkinan bisnis kapal Ro-Ro yang nantinya akan berkilau karena melayani antar pulau.

Setelah beyond cabotage diterapkan, masih Theo, tak langsung berjalan sesuai pikiran, masih adanya kendala disektor pembiayaan kapal di Indonesia. Karena tingginya bunga perbankan yang mencapai 11-12  persen. Kapal juga tak dapat di paksa kerja kendala yang kedua adalah karena masih terbatasnya pelabuhan-pelabuhan.

Humpuss sendiri diungkapkan Theo, melihat situasi pelayaran sedang lesu maka pihaknya akan membeli kapal kalau saja ada kontrak, dirinya juga menyebutkan bahwa kalau hendak membeli kapal lebih baik kapal kecil tapi aman dalam segalanya (bunga kredit, cash flow, dan cost – red) “dari pada yang besar keropos atau small is beautifull but big is attractive, prinsip yang seperti ini yang bagus untuk kedepannya,” ungkapnya. 

"Humpuss sendiri hingga saat ini hanya berfokus pada Gas (LNG)," katanya kepada eMaritim.com Kamis (29/09/2016).

(hdi)