Presiden Direktur PT Humpuss Intermoda Transportasi, Tbk
(HITS) Theo Lekatompessy memproyeksikan industri pelayaran nasional untuk
beberapa tahun kedepan belum mampu menunjukkan kilaunya. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah adanya pergeseran kultur dan
teknologi, dimana pemilik barang menginginkan barangnya tiba di pasar dengan
waktu yang singkat. Artinya, pemilik barang akan memilih menggunakan pesawat
ketimbang menggunakan kapal laut untuk mendistribusikan produknya.
"Kedepannya, 2 – 3 tahun tidak terlalu berkilau, hanya
sektor tertentu saja. Bisa saja kapal Ro-Ro yang berkilau karena melayani antar
pulau," ujar Theo.
Faktor lainnya adalah, sambung Theo, peraturan-peraturan
atau kebijakan pemerintah yang kurang mendukung industri pelayaran nasional.
Misalnya, peraturan pemerintah melarang ekspor produk minerba mentah yang
mempengaruhi pangsa muatan luar negeri menjadi turun. Aktivitas perdagangan
nasional yang saat ini cenderung lebih banyak kepada kegiatan impor semakin menambah
beban pelayaran nasional, terutama di angkutan
kontainer.
Menurut Theo, seharusnya dalam kondisi seperti ini
pemerintah segera menerapkan beyond cabotage untuk meningkatkan pangsa muatan
luar negeri pelayaran nasional sehingga devisa negara tidak lari ke luar
negeri. "Kalau mau berkembang harus ada beyond cabotege. Kalau mau tahan
napas seperti sekarang, ya pertahankan yang ada sekarang,"
ungkapnya.
Selain beyond cabotage, kata Theo, pelayaran nasional juga
perlu mendapat dukungan dari sektor perbankan nasional dengan memberikan bunga
rendah untuk pembiayaan kapal. "Kondisi seperti ini yang terbagus adalah
kalau mau beli kapal lebih baik kecil aman, daripada besar keropos. Jadi memang
kalau mau merelakan industri (pelayaran) berkembang ya dengan beyond
cabotage," pungkasnya. (Hp)