Kecelakaan Kapal, Siapa yang Salah? -->

Iklan Semua Halaman

Kecelakaan Kapal, Siapa yang Salah?

19 September 2016

Jakarta 19 September  2016.

Menanggapi kecelakaan kapal yang beruntun di Indonesia dalam 2 pekan ini, Yayasan Maritim 29 melakukan diskusi untuk membahas dan mencarikan akar permasalahan serta solusinya.


Beberapa point dipilah dan dibahas menjadi suatu kajian yang terangkum dibawah ini.

Aspek regulator dan Badan Klasifikasi menjadi bagian pertama yang disorot dalam agenda diskusi itu.
Adanya beberapa pejabat di bidang pelayaran yang tidak memiliki disiplin ilmu pelayaran menjadi salah satu sorotan peserta diskusi, disamping munculnya kebijakan yang tidak sejalan dengan undang undang ataupun aturan diatasnya.

Lalu dibahas juga mengenai pentingnya menjaga kewibawaan  regulator dalam pengawasan pelaksanaan aturan di bidang maritim.

Detain kapal yang tidak laik laut adalah keputusan pahit yang harus berani diambil oleh aparat,karena keselamatan menjadi taruhannya.

Semantara dari aspek Klasifikasi adalah soal kewajiban mensupervisi dan inspeksi hull &machinery serta peralatan kapal saat dibangun dan dirawat sesuai standard serta pemeriksaan berkala yang harus dijalankan dengan benar tanpa kompromi.

Peserta diskusi yang terdiri dari anggota Yayasan Maritim 29 dengan latar belakang beragam seperti; regulator,pelindo,kepanduan,perwira kapal niaga,pengusaha kapal,LSM kemaritiman dan badan klasifikasi tersebut juga memberikan perhatian kepada tanggung jawab pemilik kapal.

Para owner tentunya diharapkan berperan aktif untuk melakukan bisnisnya sesuai aturan yg berlaku yaitu menyediakan kapal yang layak laut,layak operasi dan ditangani oleh orang yg memiliki kompetensi sesuai peraturan. 

Konteks taat peraturan harus dijalankan dan jangan pernah minta kompromi kepada regulator untuk melancarkan bisnisnya.

Adanya personil kunci di perusahaan pelayaran yang benar benar mengerti secara technical menjalankan dan merawat kapal juga menjadi penentu berlangsungnya siklus hidup kapal yang sehat.

Apabila aturan dan pemberian sertifikat sudah di jalankan sebagai mana mestinya,serta komitmen para pemilik kapal pun sudah mendasari Safety sebagai landasan mengoperasikan kapal maka peran crew kapal menjadi faktor penentu lain dari siklus mata rantai ini.

Peran crew kapal dalam mengimplementasikan Plan Maintenance System,prosedur keselamatan dan kesadaran bahwa kapal adalah rumah buat mereka sangatlah penting.

Bagaimanapun juga pelaut yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan semua ini.Dan untuk mendapatkan pelaut yang baik maka perusahaan harus bisa memberikan hak hak pelaut diatas rata rata atau minimum sesuai dengan level kesejahtraan yang ditetapkan. Prinsip bisnis pun berlaku disini,ingin pelaut yang baik?bayarlah dengan pantas.

Diskusi diakhiri dengan doa dan harapan bahwa semua kecelakaan adalah pelajaran yang sangat mahal.Diharapkan semua pihak bisa memajukan merchant shipping di negeri ini dan sama sama memperbaiki pondasi yang sudah ada.(janno)