Kemaritiman Indonesia Akan Ada Museumnya Lho, Ini Letaknya -->

Iklan Semua Halaman

Kemaritiman Indonesia Akan Ada Museumnya Lho, Ini Letaknya

11 Oktober 2016
Ilustrasi | Sumber Foto : Istimewa
BANDUNG – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II akan bangun museum kemaritiman yang ditargetkan selesai pada 2017. Untuk membangun museum ini, akan melibatkan orang atau lembaga profesioanal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Museum tersebut dibangun di lingkungan kerja Pelindo II, yaitu Tanjung Priok. Direktur Teknik dan Manajemen Resiko, Dani Rusli Utama mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok dibangun oleh nenek moyang kita pada 1894.

Sedangkan bangunan yang akan dijadikan museum ini dibangun pada 1950-an. Dulunya bangunan tersebut dijadikan kantor cabang Tanjung Priok, dan petinggi-petinggi pelabuhan berkantor di gedung itu. Sekarang, lanjut Dani, gedungnya menjadi cagar budaya dan sampai sekarang terus dipelihara.

“Terakhir kantor ini kita gunakan tahun lalu, 2015.
Sekarang mau direnovasi, mudah-mudahan bisa selesai dan bisa dijadikan museum pada 2017,” tuturnya dalam acara media gathering di Bandung, akhir pekan lalu. Dani menjelaskan, luas bangunan museum tersebut sekitar 100 meter persegi.

Bangunan itu terdiri dari dua lantai, dan akan dikelola dengan baik. “Nantinya, masyarakat pekerja atau operator pelabuhan serta masyarakat pada umumnya bisa masuk ke sana, dan akan kami usahakan gratis. Agar semua bisa masuk dan belajar, baik sejarahnya dan pelabuhan modern,” tuturnya.

Terkait dengan isi museum, Dani menjelaskan, nantinya, selain pameran benda-benda kuno atau antik, audio visual mengenai kepelabuhan, juga akan ada beberapa ruang khusus seperti tempat diskusi mengenai kesejarahan. “Intinya, di dalam museum ini juga akan ada semacam ruangan rapat, dan berbagai aktivitas sehari-hari atau bagian dari perkantoran,” imbuhnya.

Di museum ini, kata Dani, akan menghadirkan banyak audio, video yang terus dikembangkan. Ia juga mengharapkan pelabuhan-pelabuhan lain ikut memberikan masukan-masukan khusus, sebagai sharing informasi.

Prinsip dasar dari pembangunan museum tersebut adalah untuk menjaga sejarah, dan tentunya tidak lupa dengan orang-orang tua yang kali pertama membangun sistem kepelabuhan di Tanjung Priok atau di Indonesia. “Sekarang, tugas kita, selain memelihara dan menikmati, juga membangun untuk masa depan. Dan semuanya itu kita ejawantahkan pada museum ini,” Pungkasnya.




Sumber: Koran Jakarta