Reformasi Birokrasi di Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok -->

Iklan Semua Halaman

Reformasi Birokrasi di Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok

06 Oktober 2016

Jakarta 6 Oktober 2016, www.emaritim.com

Reformasi birokrasi sedang gencar dilakukan di kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok dalam beberapa bulan terakhir ini,semua bertujuan untuk memberi pelayanan terbaik kepada pengguna jasa di sana.
Dengan membuat layanan satu atap semua  menjadi lebih tertib dengan dasar first come first serve sehingga tidak ada lagi penumpukan didalam ruangan pelayanan yang ada di lantai 1.
Dalam pantauan eMaritim kemarin(05/10) dan wawancara dengan kepala syahbandar Utama Tanjung Priok Capt Sahattua P Simatupang MM.MH didapat beberapa hasil wawancara yang hampir semua memberikan tanggapan positif dan harapan akan semakin baiknya pelayanan bagi pengguna jasa baik itu pelaut ataupun dari perusahaan pelayaran.

Dalam kesempatan tersebut Capt Sahattua menjelaskan; "Pelayanan seperti ini harus diberikan kepada pengguna jasa karena merekalah yang berkontribusi terhadap kelangsungan industri maritim di negeri ini, kami di kantor Syahbandar membuat beberapa kebijakan yang bertujuan untuk melancarkan palayanan dan memberikan kenyamanan.Secara mendasar pelayanan dibagi menjadi dua level,untuk Pelaut yang berijazah ATT 1 dan ANT 1 serta manajer perusahaan pelayaran diberikan ruang khusus mengurus segala keperluan mereka.Ini dimaksudkan untuk memberi penghormatan kepada mereka sebagai dasar dari pemberlakuan management yang baik.
Sementara untuk pengurusan lain yang bersifat rutin maka dilakukan dengan cara memberikan penjelasan yang bisa dibaca dengan jelas,lewat internet dan Help line telephone".

Dalam pantauan eMritim langsung ke kantor syahbandar terlihat para pengguna jasa mengantri dengan tertib mengikuti jalur yang sudah disediakan.Beberapa kendala memang ada seperti belum siapnya para pengguna jasa dengan dokumen sebelum datang ke kantor syahbandar dimana semua informasi tersebut bisa didapat di web site atau internet.

Lebih jauh Captain Sahattua yang pernah menjabat sebagai Perwakilan Indonesia di International Maritime Organization(IMO) London,Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kementrian Perhubungan Laut dan juga Pengajar di STIP itu menjelaskan;"Saat ini kantor syahbandar memang terlihat seperti membludak,ini disebabkan karena beberapa hal diantaranya adalah semakin dekatnya batas pemberlakuan STCW amandemen Manila sehingga para pelaut setiap hari memenuhi kantor kami. Bisa dimaklumi karena kantor ini melayani hampir seluruh pelaut yang berdomisili di Jabodetabek bahkan sebagian besar Jawa Barat.Walaupun pelayanan serupa juga dilakukan di Kantor Kementrian Perhubungan dan kantor syahbandar Sunda Kelapa tetapi membludaknya orang kesini bisa berarti baik,yaitu orang datang kesini karena kami menerapkan aturan yang adil seperti yang saya katakan sebelumnya yaitu first come first serve dan penghormatan kepada pelaut senior serta manajer perusahaan pelayaran yang diberikan ruang tunggu eksklusif".

Semoga apa yang dilakukan kantor syahbandar di pelabuhan terbesar dan tersibuk di negara ini bisa dicontoh oleh tempat lain dengan semangat melayani pada level tertinggi. Bahwa regulator adalah pelayan masyarakat merupakan sesuatu yang sudah lama dirindukan oleh insan maritim negeri ini.(janno)