Catatan Ir. Sjaifuddin Thahir, Msc : MOU Konpensasi Beli Kapal dari Penjual -->

Iklan Semua Halaman

Catatan Ir. Sjaifuddin Thahir, Msc : MOU Konpensasi Beli Kapal dari Penjual

22 November 2016

Balikpapan, eMaritim.com

Pemilik kapal dan kawan-kawan masyarakat maritim Indonesia yang budiman, dengan kondisi ekonomi dan bisnis pelayaran dalam negeri dan luar negeri yang menurun akhir-akhir ini maka banyak perusahaan pelayaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang terganggu proses bisnisnya dan karena alasan operasional ada diantara perusahaan-perusahaan tersebut mengambil langkah mitigasi yaitu menjual sebagian atau seluruhnya dari kapal-kapalnya. Hal ini harus menjadi catatan bagi calon pembeli kapal terutama dari dalam negeri dan mengambil kesempatan saat turunnya harga kapal.

Pada kesempatan ini saya hadir untuk berbagi informasi yang saya fahami serba terbatas ini. Semoga bermanfaat bagi calon pembeli kapal. Calon pembeli kapal perlu memperhatikan saat membeli kapal dari penjual kapal di luar negeri yang memitigasi menjual kapalnya terutama terkait dengan kondisi teknis kapalnya. Kondisi teknis biasanya bisa diidentifikasi dari status kelas kapal dan bendera kapal.

Dalam hal jual beli kapal, bila calon pembeli kapal yang belum memahami secara komprehensif, maka calon pembelian kapal dalam kasus ini bisa berpotensi menimbulkan perselisihan dengan penjual kapal. Hal ini sering kali terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri biasanya, dan bila hal ini terjadi di luar negeri maka akan lebih rumit penyelesaiannya atau bila kasus jual beli kapal ini terjadi antara pihak calon pembeli kapal dari Indonesia dengan penjual kapal dari luar negeri.

Untuk penjual kapal dari luar negeri yang dinyatakan bangkrut oleh pihak berwenang biasanya pengadilan setempat, maka biasanya pihak pengadilan setempat akan memeriksa dan meneliti sertifikat kelas dan sertifikat staturoria serta semua laporan survey, catatan-catatan dan termasuk kewajiban-kewajiban dari badan klasifikasi dimana kapal tersebut dikelaskan. Oleh karena itu bagi calon pembeli kapal dari Indonesia harus yakin bahwa semua yang terkait dengan catatan kelas kapal dan otoritas serta informasi tertulis dari pengadilan setempat bisa didapatkan di tangan calon pemilik atau pembeli kapal.

Untuk itu perlu langkah awal terbaik. Langkah awal yang terbaik adalah calon pembeli kapal membuat kesepakatan "Memorandum of Agreement" dengan penjual kapal. Hal ini dilakukan dalam rangka bila dikemudian hari saat penanda-tanganan jual beli kapal ditemukan rekomendasi dan defisiensi serius yang mempengaruhi status kelas kapal dan bendera kapal. Dengan demikian penjual kapal dapat memberitahu kepada badan klasifikasi yang ditinggalkan untuk penerbitan class maintenance certificate (CMC) dengan atau tanpa rekomendasi. Kenapa hal ini penting?. Karena kadang kala calon pembeli kapal lupa tidak meminta penerbitan CMC dengan rekomendasinya. CMC tanpa rekomendasi adalah salah satu proses pengiriman kapal yang paling aman. Perlu diketahui bahwa CMC tanpa rekomendasi adalah syarat untuk proses pengiriman kapal oleh penjual kapal.

Badan klasifikasi yang bersangkutan dimana kapal dikelaskan akan melakukan konfirmasi atas kelas kapal atas dasar data yang tersimpan dalam organisasinya dengan catatan. Calon pembeli sebaiknya mendapatkan data tersebut dalam rangka pengiriman kapal ke Indonesia.

Badan klasifikasi penerima sebagai penerus badan klasifikasi sebelumnya, bila dikelaskan berbeda, juga harus diberi tahu. Dengan demikian calon pembeli kapal dapat melakukan permintaan khusus yang dimasukkan dalam MOU dan calon pembeli kapal bisa mendapatkan kompensasi harga kapal yang telah disekapati kecuali kapal dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Calon Pembeli kapal biasanya akan menerima kompensasi tersebut untuk biaya perbaikan kapal, misalnya atas rekomendasi dari badan klasifikasi sebelumnya dan badan klasifiasi yang menerimanya, mengingat bahwa penjual kapal telah dinyatakan bangkrut.
Semoga bermanfaat.

(Penulis adalah Insinyur pada Biro Klasifikasi Indonesia, lulusan University of Newcastle upon Tyne UK jurusan Marine Technology, Lulusan Institut Teknologi Surabaya jurusan Teknik Perkapalan).