Jakarta, eMaritim.com - Pelabuhan
utama gencar gunakan sitem online
Pelabuhan Tanjung Priok aktifkan aplikasi Go
Live Inaportnet, merupakan lokasi keempat yang sebelumnya diaktifkan di
pelabuhan Makassar, Belawan, dan Tanjung Perak, Surabaya.
Penerapan Inaportnet selanjutkan ditargetkan akan
dilaksanakan akhir bulan November 2016 di Pelabuhan Bitung, Balikpapan, dan
Ambon.
Aplikasi ini hadir sebagai fasilitas yang mengakomodir
kepentingan dalam pelayanan jasa di pelabuhan dan sebagai wadah pertukaran data
elektronik bagi pengguna serta penyedia jasa kepelabuhanan tanpa
mengesampingkan legalitas dan validitas data. Aplikasi ini tidak akan berjalan
baik jika tidak didukung integritas serta pelayanan prima dari masing-masing
instansi pemangku kepentingan terkait.
Namun demikian, Penerapan aplikasi inaportnet harus
dibarengi dengan melakukan perubahan budaya kerja melalui change management
sehingga memiliki pandangan yang positif terhadap perubahan bahkan siap menjadi
bagian didalamnya.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Ir. A. Tonny
Budiono, MM, pelaksanaan Go Live Aplikasi Inaportnet di Pelabuhan Tanjung Priok
merupakan bentuk kesungguhan dan komitmen untuk mewujudkan penerapan Inaportnet
di pelabuhan. Tentunya, harus benar-benar kita dalami dan dihayati serta
ditindaklajuti dengan usaha keras kita bersama,” ujar Tonny.
“Inaportnet dapat berjalan lancar apabila sistem
pendukungnya handal dan terintegrasi dengan baik, sehingga seluruh sistem harus
dibangun dan dikembangkan secara bersinergi dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan,” lanjut Tonny.
Lebih lanjut Dirjen Hubla berharap kepada PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) selaku Badan Usaha Pelabuhan di Pelabuhan Tanjung Priok
agar dapat membangun dan mengembangkan sistem pelayanan kapal dan barang di
pelabuhannya yang handal dan sinergi serta terintegrasi dengan sistem-sistem di
Kementerian Perhubungan. “Untuk Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung
Priok serta Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok saya minta agar
menerapkan Inaportnet di pelabuhan secara konsisten,” kata Tonny.
“Sedangkan untuk para pengguna jasa kepelabuhanan yang
meliputi perusahaan/agen pelayaran, perusahaan bongkar muat (PBM) dan jasa
pengurusan transportasi (JPT) saat ini sudah bisa menggunakan pelayanan kapal
dan barangnya melalui Inaportnet setelah Go Live Inaportnet di Tanjung Priok
ini dilaksanakan,” jelasnya.
“Saya mengajak kepada semua pihak untuk terus berusaha keras
dengan sungguh-sungguh dan berdo’a agar penerapan Inaportnet di Pelabuhan
Tanjung Priok dapat berjalan baik dan lancar,” kata Tonny.
Sementara itu, pada acara Go Live dimaksud, Direktur
Lalulintas dan Angkutan Laut, Bay M Hasani menyatakan bahwa penggunaan sistem
inaportnet bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kapal dan barang di
pelabuhan. "Inaportnet ini harus sudah jalan dan masing-masing pihak harus
siap mendukung kelancaran inaportnet dimaksud," ujar Bay.
Adapun Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok, I
Nyoman Gede Saputra mengatakan bahwa penerapan Inaportnet haruslah ditunjang
oleh SDM yang kompeten dan memadai. "Selain dukungan sistem yg
terintegrasi baik, dukungan SDM menjadi titik kritis. Menurut saya Ditjen Hubla
membutuhkan SDM yg mau berubah dan melakukan sesuatu perubahan positif,"
ujar Nyoman.
Pada kesempatan tersebut, Sepuluh perusahaan di bidang
pelayaran, Bongkar Muat, Terminal Operator,
Forwarding dalam peluncuran Go Live Inaportnet mendapat penghargaan
karena dianggap sudah siap melaksanakan sistem inaportnet.
Kesepuluh perusahaan tersebut adalah PT. Pelni , PT Jelajah
Laut Nusantara, PT Meratus Line , PT Tanto Intim Line, PT Bahari Eka Nusantara.
Untuk Perusahaan Bongkar Muat adalah PT.Sarana Bandar
Nasional , Dwipahasta Utamaduta, dan PT Adhimas Bahtera Harapan. Sementara
untuk Terminal Operator adalah Jakarta International Container Terminal (JICT)
, New Priok Container Terminal One (NPCT 1).