Ini Pesan Ketum AISI Kepada Anggotanya -->

Iklan Semua Halaman

Ini Pesan Ketum AISI Kepada Anggotanya

23 November 2016




Taufik Hidayat Ketua Umum Asosiasi Independent Surveyor Indonesia (AISI)
Jakarta, eMaritim.com – Pentingnya menerapkan asas kejujuran dan profesionalisme dalam bekerja, Taufik Hidayat Ketua Umum Asosiasi Independent Surveyor Indonesia (AISI) selalu mengingatkan kepada anggotanya agar menjaga kredibilitas yang dapat dipercaya dan asas profesionalisme dalam bekerja yang tetap dipertahankan.

Taufik menjelaskan  bahwa AISI merupakan para Surveyor yang memiliki kredibel yang tinggi, sehingga tugas seorang Surveyor untuk mewakili penjual dan pembeli, serta memastikan kuantiti dan kualiti barang. Tak hanya itu surveyor juga bekerja pada perusahaan asuransi apabila ada perstiwa yang tak diharapkan terjadi. “maka surveyorlah yang disuruh untuk melakukan invesitigasi,” katanya.

Seperti halnya surveyor petrolium dimana Indonesia mau membeli atau menjual cruid oil atau minyak mentah, maka akan banyak proses pengkapalan, akan ada proses pemindahan dari satu titik ke titik lain, pemindahan itu mayoritas bisa menggunakan kapal, truk tangki, atau sejenisnya. Pada saat transaksi itulah surveyor yang mewakili penjual dan pembeli guna memastikan kuantitas dan kualitas yang akan disepakati.

Sebelumnya, lanjut Taufik, antara pihak penjual dan pembeli telah melakukan proses persetujuan atau deal untuk kuantitasnya dan akan ada angka atau nominal yang dibicarakan, sementara itu untuk kualitinya adalah spek atau kualitas barang yang diharapkan oleh pembeli, taufik juga menambahkan bahwa AISI yang menjadi wadah untuk mewakili bisnis to bisnis, karena pembeli dan penjual tak akan hadir dilapangan. “karena meraka (penjual dan pembeli) telah memberikan kepercayaan penuh kepada anggota kita (AISI), maka anggota AISI siap menjalankan asas profesional yang independent survey,” ungkap taufik.

Taufik juga menjelaskan bahwa surveyor tak boleh berpihak kepada para pelaku bisnis, “tidak boleh terlalu condong kepada pihak penjual ataupun pembeli, karena nantinya akan ada yang merasa dirugikan,” tuturnya

Selain proses berbisnis yang lancar, para pelaku bisnis juga menginginkan barang atau muatannya di asuransikan, karena apabila terjadi hal yang tak diharapkan misalnya kapal mengalami kecelakaan, barang yang dibawa terkontaminasi, kapal tenggelam, isi cargo dicuri atau dirampok maka pihak asuransilah yang akan menanganinya, maka pihak asuransi juga menunjuk para surveyor untuk mengecek peristiwa yang terjadi dilapangan.

Pria yang juga bekerja di PT Citrabuana Indoloka tersebut juga menjelaskan bahwa tugas suveyor adalah melaporkan actual finding atau melaporkan temuan dilapangan seperti apa, apabila terjadi loses, itu ada toleransi, misalkan ketika mengangkat cruid oil, ada hal yang disepakati plus minusnya, misalnya 5%. “Nah surveyor bekerja atas dasar agreement antara penjual dan pembeli, jadi setiap kesepakatan anatar penjual dan pembelli itu disepakati tentang toleransinya,” imbuhnya.

Loses

berbicara loses, masih Taufik, memang ada batas toleransi yang harus dipatuhi, artinya ketika minimum atau maksismum toleransinya yang tak tercapai, cargo dicuri, tumpah, dan ada ketidak beresan dalam pengukurannya, maka surveyor akan melakukan investigasi.

 “Namun kalau tak ada pencurian, penumpahan minyak, salah dalam operasi, akan tetapi terjadi perbedaan penerimaan barang diatas kapal dengan pihak yang berada di darat yang mengeluarkan barang, jumlahnya saling berbeda, maka action surveyor akan tetap melakukan investigasi,” tegasnya.

Taufik menambahkan apabila surveyor terlibat dalam kasus pengecekan tersebut, berarti surveyor tersebut telah melakukan pencurian, maka kredibilitasnya diragukan dan akan ada sanksi yang didapat, “urusannya juga dengan hukum dan ini termasuk perbuatan kriminal,” tegasnya.

Senada dengan Taufik, Sekertaris Umum AISI Taufik Hidayatullah juga selalu mendukung penuh agar anggotanya tetap menjaga kredibiltasnya, nama baik perusahaan dan AISI, serta tetap menerapkan profesionalisme dalam bekerja.

Dirinya juga menambahkan bahwa AISI telah berdiri sejak 28 mei 1981, saat ini AISI memiliki 46 anggota perusahaan yang bergerak di bidang survey dimana 4 anggota perusahaan BUMN dan 42 lainnya dari swasta

“Semua perusahaan anggota adalah lokal, hal ini dibuktikan dengan surat ijin usaha jasa survey terkait dengan diterbitkannya surat itu oleh kementerian perdagangan, hanya mencakup yang sifatnya mayoritas komoditi,” tuturnya.