Jokowi Buka Peran Swasta Bangun Infrastruktur Indonesia -->

Iklan Semua Halaman

Jokowi Buka Peran Swasta Bangun Infrastruktur Indonesia

09 November 2016
Presiden Jokowidodo meresmikan acara Indonesia Infrastructure Week 2016, di JCC Senayan
Jakarta, eMaritim.com – Indonesia Infrastructure Week 2016 di Jakarta Convention Center, Rabu (9/11/2016) dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam sambutannya presiden membuka peluang besar kepada swasta untuk mengembangkan pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia.

Jokowi juga mengatakan infrastruktur yang dibuka besar seperti Bandara, Pelabuhan, dan Infrastruktur darat lainnya sangat diperlukan pihak swasta dalam pembangunan infrastruktur guna daya saing Indonesia yang kuat.

Dalam keterbatasan sumber pendanaan BUMN yang dimiliki indonesia saat ini tak mampu untuk memenuhi kebutuhan total pembangunan Indonesia, pendanaan yang diperlukan untuk membangun keseluruhan disebutkan Jokowi mencapai 5500 Triliun hingga tahun 2019 mendatang. Angka ini terbilang fantastis mengingat banyak mega proyek infrastruktur yang akan dibangun mulai dari jalan tol, jembatan, pelabuhan, kereta, bandara, hingga proyek kelistrikan 35.000 MW.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menjadi salah satu pembicara dalam pembukaan kegiatan ini. Dalam sambutannya Basuki menyatakan, kegiatan ini merupakan wadah bagi para pemain sektor konstruksi untuk bertemu dan mengeksplorasi sektor konstruksi Indonesia bagi para investor. Basuki juga mendorong para investor untuk tidak ragu untuk ikut berperan serta dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Kami fasilitasi hal yang ingin diketahui mengenai pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk beberapa list peluang investasi infrastructure project ke-PUPR-an termasuk jalan, jembatan, bendungan, irigasi, perumahan, limbah, persampahan, dan air minum, yang siap untuk di bangun oleh swasta, atau melalui skema Public Private Partnership.” ujar Basuki dalam keterangan resmi, Rabu (9/11/2016).

Kementerian PUPR memiliki langkah-langkah strategis pendorong investasi infrastruktur, salah satunya menjadi pusat layanan investasi infrastruktur bidang PUPR. Melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi sebagai simpul KPBU, Kementerian PUPR memfasilitasi seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan KPBU sekaligus mempromosikan potensi investasi infrastruktur PUPR. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi secara konstan terus mengembangkan pola-pola pembiayaan infrastruktur yang inovatif dan pola investasi yang menarik bagi sektor swasta. Sektor konstruksi Indonesia terus berusaha meningkatkan daya saingnya untuk dapat berkiprah di pasar konstruksi internasional.

Acara yang berlangsung selama tiga hari mulai dari 9 hingga 11 November 2016 ini memiliki tujuh rangkaian kegiatan antara lain Lomba Dan Sarasehan Pekerja Konstruksi 2016, Kompetisi Foto Konstruksi Indonesia 2016, Lomba Jurnalistik/Karya Tulis Media Cetak 2016, Penghargaan Karya Konstruksi, Penghargaan Kinerja Proyek Konstruksi 2016, Pameran Konstruksi Indonesia 2016, dan Seminar Konstruksi Indonesia 2016.

Tahun ini merupakan tahun ke 13 terselenggaranya Konstruksi Indonesia, yang berlangsung pertama kalinya pada tahun 2003. Konstruksi Indonesia 2016 diadakan dalam rangka rangkaian Hari Bakti Kementerian PUPR yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Pada tahun ini, Konstruksi Indonesia 2016 mengangkat tema Ketahanan Masyarakat Jasa Konstruksi Indonesia Menghadapi Liberalisasi Pengadaan Barang dan Jasa.

Konstruksi Indonesia 2016 memberikan informasi lebih dalam dan detail mengenai progres pembangunan proyek strategis nasional infrastruktur termasuk PUPR, serta menyebarkan informasi mengenai peluang dan kesempatan berinvestasi infrastruktur di Indonesia. (Hdi)