Aplikasi Canggih Untuk Pelabuhan Container CTOS Advance -->

Iklan Semua Halaman

Aplikasi Canggih Untuk Pelabuhan Container CTOS Advance

18 Maret 2017

Jakarta 18 Maret 2017, eMaritim.com

Sebagai negara Maritim yang memiliki begitu banyak pelabuhan dan didukung konsep Tol Laut yang dicetuskan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Indonesia mengalami perubahan jenis sarana angkutan laut dari angkutan General Cargo menjadi angkutan petikemas. Pelabuhan-pelabuhan peti kemas di Indonesia saat ini masih banyak mengandalkan metode konvensional dan mengelola aktivitas manajemen dan operasionalnya secara sederhana, masih belum banyak yang memanfaatkan Teknologi Informasi dalam kegiatan operasionalnya sehingga layanan menjadi kurang kompetitif. Padahal jika memanfaatkan Teknologi Informasi maka kegiatan operasional bisa menjadi semakin efektif, efisien dan terkontrol.
Salah satu penyebab terbatasnya pemanfaatan Teknologi Informasi adalah akibat aplikasi dan perangkat yang dibutuhkan tersebut langka dan sangat mahal.

Dewasa ini, aplikasi yang ditawarkan di pasaran bisa dihitung dengan jari dan umumnya vendornya dari luar negeri, seperti Navis (US), Octopi (US), Opus (Korea) dan masih banyak lainnya namun dibanderol dengan harga sangat mahal, belum termasuk biaya maintenancenya. Sementara untuk vendor lokal diwakili  oleh CTOS yang saat ini telah berkembang menjadi CTOS Advance (CTOS+).
CTOS adalah aplikasi berbasis Web yang didukung Gadget Monitoring System dan Data Interchange merupakan solusi untuk mengoptimalkan manajemen operasional Terminal Petikemas dan telah terintegrasi dengan Billing System, EDI System, VGM Solas system, Handheld Realtime Systems, Vehicle Mounted Terminal and Truck Paging Systems, On-Line Booking, On-Line Weigh Bridge, On-Line Payment.

CTOS+ juga dirancang sebagai aplikasi yang mendukung Host to Host dengan Perbankan (Cash Online dan CMS system) , Beacukai (Customs Clearance : SPPB/PI Online, BC23 Online, Pemindahan Lapangan Penumpukan (PLP) Online dan NPE/PE Online), Karantina (Supervision and Quarantine Inspection), Perwakilan/Pemilik kapal (Agent/Ship Owner), Pemilik Barang (Cargo Owner) dan Perusahaan Bongkar-Muat serta stake holder lainnya.

Gadget Monitoring System dan Data Interchange merupakan solusi untuk mengoptimalkan manajemen operasional Terminal Petikemas dan telah terintegrasi dengan Billing System, EDI System, VGM Solas system, Handheld Realtime Systems, Vehicle Mounted Terminal and Truck Paging Systems, On-Line Booking, On-Line Weigh Bridge, On-Line Payment. CTOS+ juga dirancang sebagai aplikasi yang mendukung Host to Host dengan Perbankan (Cash Online dan CMS system) , Beacukai (Customs Clearance : SPPB/PI Online, BC23 Online, Pemindahan Lapangan Penumpukan (PLP) Online dan NPE/PE Online), Karantina (Supervision and Quarantine Inspection), Perwakilan/Pemilik kapal (Agent/Ship Owner), Pemilik Barang (Cargo Owner) dan Perusahaan Bongkar-Muat serta stake holder lainnya.
CTOS telah digunakan pada beberapa Terminal Petikemas sejak tahun 1999 dan saat ini Terminal Petikemas Lokal yang telah mengimplementasikan aplikasi ini adalah 1. Merak Mas Banten 2. BICT - Belawan International Container Terminal - Medan 3. TPKDB - Terminal Petikemas Domestik Belawan - Medan 4. Terminal Petikemas Perawang - Pekanbaru 5. BJTI - Berlian Jasa Terminal Indonesia - Surabaya 6. Terminal Petikemas Nilam - Surabaya 7. Terminal Petikemas Banjarmasin 8. Terminal petikemas Kupang 9. Terminal petikemas Makassar 10. Terminal petikemas Kaltim Kariangau 11. Terminal petikemas Bitung
Sementara Terminal Petikemas luar negeri yang telah mengimplementasikan adalah KPC - Kuantan Port Corporation Malaysia, menyusul Cambodia, Myanmar dan negara-negara bekas Uni Soviet. Selain itu CTOS tersedia dalam mode Cloud, CTOS Cloud.

Suatu kebanggaan atas hasil karya anak bangsa yang telah mampu merambah dunia dan berbicara di kancah Internasional, dengan demikian kita tidak perlu berkecil hati akan kemampuan anak bangsa dalam membangun dan mengembangkan suatu aplikasi berkelas enterprise dan mungkin alangkah baiknya bila aplikasi ini mendapat dukungan oleh pemerintah. Terbukti Merah Putih bisa ! (Jan*)

*Kiriman: 
Henry John Syamsunandar
FORKAMI - Makassar